Trend Positif Sektor Jasa Keuangan di Priangan Timur, OJK Tasikmalaya Dorong Peningkatan Literasi

Feb 27, 2025 - 20:26
Feb 27, 2025 - 20:28
Trend Positif Sektor Jasa Keuangan di Priangan Timur, OJK Tasikmalaya Dorong Peningkatan Literasi
Kegiatan Evaluasi lembaga jasa keuangan di Priangan Timur yang berlangsung di Bandung. Rabu (26/2/25).

INILAHTASIK.COM | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya terus mendorong upaya penguatan sektor jasa ​keuangan di wilayah Priangan Timur agar dapat terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel. 

Penguatan tersebut antara lain dilakukan melalui konsolidasi BPR, meningkatkan daya saing, mendukung inovasi produk dan layanan, meningkatkan kolaborasi dengan lembaga keuangan lainnya serta mendorong BPR untuk memiliki modal inti paling sedikit Rp 6 miliar, termasuk mendorong penguatan Lembaga Keuangan Mikro dan Perusahaan Gadai. 

Hal itu seperti disampaikan, Melati Usman, Kepala OJK Tasikmalaya pada kegiatan Evaluasi Kinerja Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Tahun 2024, yang dilaksanakan di Bandung, Rabu, 26 Februari 2025.

Menurutnya, kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Priangan Timur terpantau stabil selama 2024. Selain itu, pihaknya bersama para pemangku kepentingan terus mendorong peningkatan literasi keuangan di daerah.

“Kita patut bersyukur atas pencapaian kinerja LJK selama 2024, kita juga telah melakukan perluasan layanan digital untuk memberikan akses keuangan kepada daerah daerah terpencil, dan kita terus bergerak untuk meningkatkan literasi keuangan bagi pelaku usaha dan masyarakat daerah. Ini semua tentu adalah hasil kolaborasi tim yang solid,” kata Melati.

Pada Desember 2024, pihaknya mencatat secara agregat, total aset, penghimpunan dana dan penyaluran kredit BPR/S dan LKM/S tetap bertumbuh, masing masing sebesar 18,79 persen, 6,11 persen, dan 10,86 persen. 

Ia menyebut, aset BPR/S di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya pada Desember 2024 meningkat 19,91 persen (yoy). Pertumbuhan kredit/pembiayaan BPR/S di wilayah OJK Tasikmalaya 11,65 persen (yoy), dimana pertumbuhan kredit tertinggi yaitu kedit investasi 16,25 persen (yoy), kredit konsumsi 11,86 persen (yoy) dan kredit modal kerja 7,07 persen (yoy). 

Di sisi lain, kata Melati, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BPR/BPRS pada Desember 2024 sebesar 6,43 persen (yoy). Sementara itu, Aset Lembaga Keuangan Mikro (LKM)/S di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya pada bulan Desember 2024 menurun 7,46 persen (yoy). 

Pinjaman LKM/S di wilayah OJK Tasikmalaya menurun 7,62 persen (yoy) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) LKM/S pada Desember 2024 menurun 0,79 persen (yoy). 

Penurunan tersebut terutama disebabkan menurunnya ekuitas LKM/S sebesar 29,97 persen sejalan dengan memburuknya kualitas pinjaman LKM menjadi 17,48 persen, sehingga wajib membentuk cadangan kerugian yang lebih besar dan terjadinya fraud.

Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Imansyah, menyampaikan pentingnya LJK untuk terus memperhatikan penerapan governansi yang baik demi pertumbuhan ekonomi regional yang stabil dan kuat.

“Seluruh lembaga jasa keuangan di wilayah kerja Tasikmalaya, mari terus perbaiki penerapan tata kelola agar LJK dapat tumbuh dengan sehat, kuat dan berdaya saing,” ucap Imansyah.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan Sosialisasi Evaluasi Kualitas Data SLIK dan Penanganan Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan Pasca UU P2SK.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas data SLIK yang dilaporkan oleh masing-masing BPR dan memberikan pemahaman kepada seluruh pengurus LJK baik BPR/S, LKM/S dan perusahaan Gadai agar lebih memahami upaya langkah langkah pencegahan tindak pidana di Sektor Jasa Keuangan, termasuk proses penanganan tindak pidana di sektor jasa keuangan. 

Selain dihadiri langsung Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Imansyah, kegiatan ini juga diikuti oleh 56 Direksi dan Dewan Komisaris dari 21 BPR/S, 9 LKM/S, dan satu perusahaan Gadai yang berada di wilayah Priangan Timur.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow