Tanjakan Jahim: Jalan Alternatif Sarat Misteri dan Bahaya

INILAHTASIK.COM | Tanjakan Jahim, sebuah jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Majalengka, dikenal tidak hanya karena keindahan alamnya tetapi juga karena cerita-cerita mistis yang melingkupinya.
Jalan ini menawarkan pemangkasan waktu sekitar satu jam untuk perjalanan dari Ciamis ke Cikijing melalui Sukamantri, terutama bagi mereka yang datang dari Tasikmalaya.
Jarak dari Ciamis ke puncak Jahim adalah sekitar 47 km dengan jalan yang mulus beraspal hot mix. Namun, setelah puncak Jahim menuju Cikijing, jalan beton banyak yang rusak.
Saat ini, Pemerintah Daerah Majalengka sedang berupaya memperbaiki dan memperlebar jalan beberapa sentimeter ke samping.
Puncak Jahim sendiri berada di perbatasan antara Ciamis dan Majalengka, pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jalur ini juga digunakan sebagai alternatif bagi warga Ciamis dan Tasikmalaya yang menuju Cirebon dan sekitarnya.
Jalan ini melewati kawasan hutan produktif milik Perhutani, yang masih terjaga kelestariannya. Dengan pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi berjejer di sepanjang jalan, jalur ini menyuguhkan pemandangan indah khas alam tropis yang memanjakan mata para pengendara.
Namun, di balik keindahannya, tanjakan Jahim sarat dengan cerita-cerita misteri dan bahaya. Nama "Jahim" sendiri konon berasal dari istilah "neraka jahim" atau "neraka jahanam," yang menunjukkan tempat yang seram dan berbahaya.
Menurut cerita masyarakat setempat, pada era 90-an, tanjakan Jahim dikenal sebagai tempat rawan begal dan bajing loncat yang sering mengganggu para pengendara.
Selain itu, penampakan makhluk gaib dan ular anakonda jadi-jadian sering dilaporkan melintas di daerah ini.
"Di daerah Jahim, Maniis, belum lama ini viral ada mobil masuk ke hutan dan beberapa kali rumah penduduk tertimpa mobil jatuh," ujar Opik, yang sering membantu mengatur lalu lintas di sana.
Tanjakan Jahim memiliki panjang kurang lebih 4 km, dimulai dari Maniis hingga puncak (perbatasan Ciamis-Cikijing). "Kebanyakan yang tidak kuat nanjak adalah mobil niaga yang sarat muatannya dan motor jenis matic," lanjut Opik.
Bagi para pengendara yang ingin melintasi jalur Jahim, disarankan untuk terlebih dahulu memeriksa kelaikan kendaraannya agar dapat selamat sampai tujuan.
What's Your Reaction?






