Situs Batu Panjang, Sejarah dan Mitos di Balik Hamparan Batu di Jahim

Jul 20, 2024 - 18:44
Jul 20, 2024 - 18:48
Situs Batu Panjang, Sejarah dan Mitos di Balik Hamparan Batu di Jahim

INILAHTASIK.COM  | Terletak sekitar 100 meter dari gapura batas kota Ciamis dan Majalengka, sebelum tanjakan Jahim berakhir, terdapat hamparan bebatuan yang dikenal dengan nama Situs Batu Panjang.

Situs ini memiliki beragam bentuk batu, mulai dari segi empat, segi banyak menyerupai bulat, hingga yang berbentuk agak pipih. Penduduk setempat menganggap situs ini keramat dan penuh misteri.

Di lokasi ini, tidak terlihat susunan batu makam yang teratur. Yang ada hanyalah hamparan batu-batu panjang, beberapa di antaranya tertancap berdiri, namun kebanyakan tersebar tidak beraturan. Menurut Budi, penjaga warung di sekitar situs, "Menurut cerita turun temurun, lokasi ini adalah patilasan Langlang Buana. Dia terlambat sampai di Cirebon, sehingga barang bawaannya berubah jadi batu," ucapnya.

Situs Batu Panjang terletak di Dusun Cimara, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Ciamis, di wilayah perkebunan hutan Pinus Pegunungan Madati, Jahim, tidak jauh dari Gunung Bitung. Lokasi ini berada tepat di sisi jalan Sukamantri Jahim. Meskipun tidak ada pembatas antara jalan dan situs, tidak ada yang berani mengambil batu-batu dari sana.

Budi menambahkan, "Dulu pernah ada seorang pengusaha yang mengambil batu dari situs ini untuk koleksi, tapi usahanya jadi tidak sukses lagi, akhirnya batu itu dikembalikan ke situs," ujarnya.

Ia juga bercerita, "Bahkan ada yang stres dan tidak sembuh setelah buang air sembarangan di lokasi situs," ungkapnya.

Sayangnya, Situs Batu Panjang tidak terurus dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah, bahkan papan nama pun tidak ada.

Penulis mencoba mengukur salah satu batu panjang yang terletak di pinggir jalan, panjangnya sekitar 190 centimeter. Gugusan bebatuan utama berada di cekungan lereng bukit dengan arah memanjang timur laut–barat daya. Lebar cekungan sekitar 8 meter dan panjangnya menanjak sekitar 30 meter.

Ujung bukit yang mengarah ke timur menurun dan berfungsi sebagai gerbang, berhadapan tepat dengan jalan aspal, sedangkan bagian baratnya merupakan lereng menuju puncak bukit. Di jalan masuk situs terdapat sekelompok batu panjang yang bertumpangan.

Beberapa batu di situs ini kemungkinan berfungsi sebagai dolmen, meja batu tebal yang disangga oleh beberapa batu di bawahnya, biasanya digunakan untuk menyimpan hidangan atau sesajen pada upacara tertentu, terutama upacara pemujaan atau tugu peringatan.

Selain batu yang menyerupai dolmen, ada juga batu tegak atau menhir yang digunakan untuk tujuan khusus, seperti upacara pemujaan roh nenek moyang atau ketua suku. Menhir juga menjadi lambang tempat-tempat keramat yang digunakan untuk berhubungan dengan dunia roh.

Sebagian masyarakat setempat menyebutnya Situs Batu Kendang, karena ada sebongkah batu panjang yang disangga dua batu kecil lainnya sehingga menyerupai satu set gendang. Ada juga batu yang terlihat seperti bekas tapak maung.

Lokasi kabuyutan ini berada di ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi hutan pinus, membuat udaranya sangat segar. Situs Batu Panjang merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi yang ingin merasakan kesejukan alam dan menyelami sejarah serta mitos lokal. Yuk, healing ke sana!

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow