Niat Hati Cari Cuan di Negeri Jiran, Lusi Malah Jadi Korban TPPO

Aug 22, 2023 - 23:31
Niat Hati Cari Cuan di Negeri Jiran, Lusi Malah Jadi Korban TPPO
Suasana haru warnai pertemuan Lusi dan Keluarga beserta dua orang anaknya di Mapolres Tasikmalaya

INILAHTASIK.COM | Kisah pilu harus dialami seorang ibu muda bernama Lusi (27) warga Kecamatan Ciaktomas Kabupaten Tasikmalaya. Niat hati ingin berjuang mencari penghasilan lebih ke Negeri Jiran Malaysia, ia malah menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Hampir satu tahun lamanya, korban harus merasakan ketirnya hidup di negeri orang tanpa satu orang pun yang di kenalinya. Kini Lusi dapat bernafas lega, pasalnya pihak Polres Tasikmalaya, kerjasama dengan mabes Polri dan KBRI Malaysia, berhasil membawa pulang korban dan mempertemukannya kembali dengan keluarga.

Tangis haru pecah saat Lusi bertemu kembali dengan keluarga dan dua orang anaknya, di depan pintu masuk Mapolres Tasikmalaya, Selasa siang 22 Agustus 2023.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Heri Haryanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari keluarga korban, bahwa ada salah satu anggota keluarganya yang terluntalunta di Negara Malaysia. 

"Alhamdulillah, kita bisa membawa pulang korban dari Malaysia ke Indonesia, tentunya berkat bantuan semua pihak. Kami sangat senang bisa melihat korban dan keluarga bisa bertemu kembali, setelah hampir 1 tahun berpisah. Kita turut merasa bahagia karena mereka bisa kumpul lagi," kata Suhardi, kepada wartawan, di kantornya, Selasa 22 Agustus 2023.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ari Rinaldo mengatakan, korban sempat di sekap di Malaysia. Semula dia berangkat dari Tasikmalaya melalui rekan temannya. Ia berniat mencari kerja dengan upah besar, namun yang di dapat malah sebaliknya, bahkan ia kerap mendapat perlakuan kasar.

"Korban ini kabur dari lokasi penyekapan. Kemudian korban sembunyi di salah satu kebun durian di Malaysia. Untuk bisa bertahan hidup, korban bekerja di warung warung kawasan kebun durian tersebut dengan upah harian," ungkap Ari, di  Mapolres Tasikmalaya, Selasa 22 Agustus 2023.

Ia menambahkan, kasus ini terungkap saat pihaknya menerima laporan dari keluarga korban. Polres Tasikmalaya segera berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jawa Barat.

Saat proses penjemputan, kata Ari, korban sempat merasa ketakutan, mengingat dokumen keberangkatan ke Malaysia yang di miliki olehnya tidak lengkap.

"Korban sempat merasa takut waktu di arahkan supaya datang sendiri ke Dubes Indonesia disana. Karena takut mungkin, ada razia di jalan sehingga memerlukan surat dari kami,” ucap Ari.

Sementara itu, Lusi mengaku sempat tergiur bekerja di luar negeri dengan upah besar. Ia di janjikan bekerja sebagai Cleaning Service dengan honor 1300 ringgit Malaysia atau setara Rp 3,9 Juta per bulan. Bukannya uang yang didapat, korban justru disekap tanpa mendapat upah sedikit pun.

"Saya awalnya di janjikan upah 1300 ringgit jadi petugas kebersihan. Tahunya malah disekap dan gak dibayar. Lalu saya kabur dari tempat penampungan, cuma bawa baju satu yang di pakai. Untung ada yang baik, saya dikasih makan, dikerjakan sekitar dua mingguan. Sampai saya kerja pindah pindah," kata Lusi, di Polres Tasikmalaya.

Ia mengaku sangat senang bisa kembali ke kampung halaman dan kumpul dengan keluarga. Lusi mengaku kapok, dan tidak akan kembali jadi TKW ilegal.

"Terimakasih pada pak Kapolres Tasikmalaya dan pak Kasat Reskrim, saya bisa selamat dan lolos, juga bisa pulang lagi ke Tasik. Nuhun pisan," ucap Lusi.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow