Granat  Nanas Meledak di Kebun, Warga Kampung Pangkalan Panik Berlarian

INILAHTASIK.COM | Warga Kampung Pangkalan Desa Tenjowaringin Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya sempat dibuat panik saat tiba tiba terdengar suara ledakan dari kebun kayu. Sontak saja beberapa orang ibu ibu yang tengah mencari kayu bakar, berlarian begitu mendengar suara ledakan tersebut.

"Aya bom cenah (ada bom katanya)," ucap Odah, warga sekitar kepada wartawan, yang mengaku kaget begitu mendengar suara ledakan.

Suara ledakan yang cukup keras tersebut berasal dari sebuah granat nanas yang sengaja diledakan oleh tim Gegana Polda Jawa Barat.

"Iya, itu suara ledakan dari granat nanas  yang ditemukan di rumah seorang warga, dan sekarang sengaja di ledakan oleh Tim Gegana Polda Jabar," kata Kompol Tikko Glatiko, Kabagops Polres Tasikmalaya, kepada wartawan, Selasa 24 Oktober 2023.

Lokasi peledakan granat nanas, kata Tikko, sengaja dilakukan di sebuah kebun kayu yang jauh dari pemukiman warga, sehingga sangat aman. Proses peledakan juga turut disaksikan oleh Danramil Salawu serta Kepala Desa Tenjowaringin, Idi Abdul Hadi.

Granat nanas yang ditemukan didalam lemari pakaian di rumah milik Ma'un tersebut, sengaja segera diledakan, karena takut terjadi hal hal yang tak diharapkan.

"Usianya memang sudah puluhan tahun, tetapi granat  itu masih aktif, dan beruntung tida sampai meledak. Makanya segera kita ledakan, karena kalau dibiarkan begitu saja sangat membahayakan masyarakat," tuturnya.

Granat nanas tersebut pertama kali diketahui Budiarto dan istrinya Rini Sumartini saat sedang membersihkan rumah pada hari Minggu (22/19) lalu.

Kapolsek Salawu Iptu Dedi Darsono mengatakan, sekitar pukul 14.40 siang, saksi atas nama Budiarto dan Istrinya Rini Sumartini, sedang membersihakan rumah milik almarhum orang tuanya.

Saat membuka lemari pakaian, dibagian laci, mereka melihat ada sesuatu didalam karung. Karena penasaran lalu, lantas karung tersebut dibuka, dan ternyata isinya ada sebuah granat dan beberapa selongsong peluru.

"Berdasarkan keterangan pihak keluarga, granat dan puluhan peluru tersebut kemungkinan milik ayahnya yang merupakan seorang veteran perang," pungkas Glatiko.