Sebagian Warga Kab. Tasik Tak Terpengaruh Kenaikan Harga Beras

Mar 4, 2024 - 03:23
Sebagian Warga Kab. Tasik Tak Terpengaruh Kenaikan Harga Beras
Aktivitas "Gacong" atau menuai padi di sawah milik orang

INILAHTASIK.COM | Di saat sebagian besar masyarakat mengeluhkan harga beras yang kian melambung tinggi, ternyata ada sebagian warga yang menanggapi dingin kenaikan harga beras di pasaran, bahkan tak berpengaruh pada keterpenuhan kebutuhan beras sehari hari.

"Alhamdulilah pak, sejak musim panen dimulai seperti sekarang ini, jadi banyak "Gacongeun" (menuai padi di sawah milik orang-red), sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan beras sehari hari," kata Wiwi (40) warga Sindangsono, Desa Sukamanah, saat sedang memanen padi di lahan sawah milik tetangganya, di Kampung Heulang Mangkak, Sabtu 2 Maret 2024.

Gacong atau menuai padi, bagi kebanyakan warga merupakan hal yang di tunggu tunggu. Karena dengan ikut Gacong, mereka akan mendapat upah Gacong berupa gabah yang diberikan pemilik sawah.

"Kalau upahnya mah, tergantung pendapatan Gacongnya, kadang dapat upah 15 kilo gabah, 20 kilo bahkan kalau ada yang bantu bantu mah bisa juga dapat 25 kilo gabah," tuturnya.

Dari 15 kilogram gabah tersebut, setelah di jemur hingga kering dan kemudian di giling sampai menjadi beras, kata Wiwi, paling jadi 8 kilogram beras.

"Ya lumayan, beras 8 kilo paling cukup untuk empat hari," ucap Wiwi yang mengaku di rumahnya ada lima jiwa.

Warga yang suka ikut Gacong umumnya tidak hanya pada satu tempat saja. Jika musim panen tiba, dalam seminggu mereka bisa ikut Gacong di tiga bahkan empat tempat. Seperti halnya di katakan Umyati, yang pada saat itu terlihat sedang sibuk Gacong.

Dengan ikut Gacong, kata dia, sedikitnya bisa mengurangi beban resiko pembelian beras. 

"Kalau Gacong kan biasanya tidak hanya di satu tempat. Sekarang di sini, terus besok atau lusanya pindah lagi ke sawah yang lain. Makanya lumayan pak. Kalau seminggu bisa di tiga tempat saja penghasilan dari Gacong kadang bisa mencapai 60 kilogram gabah," kata Umyati.

Hitungan pendapatan tersebut, jika kondisi padi yang di panen sedang bagus. Sebaliknya, kalau kondisi padinya jelek atau hapa (tak berisi-red), otomatis upah yang didapat para tukang Gacong pun berkurang.

"Kalau padinya hapa mah, pasti gabahnya juga banyak yang terbuang, karena tidak ada isinya," ucap Umyati.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow