Ormas Islam Khawatirkan Adanya Gesekan Antara Warga dan Penjual Miras Jelang Pilpres Tahun Ini

INILAHTASIK.COM | Sepertinya para bandar dan pengedar miras illegal semakin "Ngahajekeun" menjual miras bagi kalangan generasi muda di kedai-kedai jamu yang ada di Tasikmalaya.

Hal ini terbukti saat sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Al Mumtaz, Sabtu 10 Februari 2024, menerima laporan dari warga di bilangan kampung cintaraja Singaparna Kab Tasikmalaya yang sudah merasakan keresahan akibat dampak dari penjualan miras ini terutama bagi generasi muda di kampung tersebut.

Berbekal informasi dari warga dan terus melakukan koordinasi dengan pengurus RT RW setempat, para santri berhasil menemukan 3 dus berisi miras berbagai jenis siap jual.

Meski yang ditemukan relatif sedikit, namun yang disayangkan oleh warga dan pengurus setempat adalah tidak konsistenya si pemilik atas janjinya yang dia sampaikan bahwa tidak akan lagi menjual miras pasca digerebek ormas Islam dan polisi beberapa waktu lalu.

"Ya sepertinya mereka memang sengaja membuat situasi tidak kondusif jelang Pemilu ini, dengan menjual miras seenaknya dan terkesan bebas padahal seingat kami ownernya sebut saja AN, sudah di-BAP polisi bahkan diminta warga untuk tidak menjual miras di kios jamunya, tapi ya seperti yang anda lihat," ujar ust. Abu Hazmi, selaku Sekjen Al Mumtaz.

Bahkan, AN si pemilik kios jamu yang bebal ini berencana akan melaporkan ormas Islam ke pihak kepolisian Resort Tasikmalaya.

Tentu saja gayung  bersambut, wali laskar ust Taufiq Zafran menegaskan jika memang pihak pengedar dan bandar miras mau melaporkan hal ini ke pihak kepolisian, dirinya juga akan intensif melakukan operasi miras di semua kios jamu di Kabupaten Tasikmalaya.

"Anda jual kami borong, kalo mau Pemilu damai hayu karena itu keingingan pemerintah, tapi kalau mau rada-rada hangat pun kami tak gentar demi tegaknya amar maruf nahyi mungkar, camkan itu," tegasnya. (Dzm)