Meski Sementara, Mahkota Binokasih Kembali Pulang ke Ciamis, Ini Ceritanya!

May 13, 2023 - 05:33
May 13, 2023 - 05:33
Meski Sementara, Mahkota Binokasih Kembali Pulang ke Ciamis, Ini Ceritanya!

CIAMIS, INILAHTASIK.COM | Mahkota Binokasih yang saat ini disimpan di Sumedang merupakan peninggalan Kerajaan Padjajdaran. 

Namun konon menurut sejarah, Mahkota Binokasih awalnya berasal dari Kerajaan Galuh (Ciamis).

Setelah 445 tahun berlalu, Mahkota Binokasih kini bisa kembali ke Ciamis atau Tatar Galuh. 

Mahkota Binokasih dibawa ke Ciamis dari Sumedang dikemas dalam kegiatan Kirab Mahkota Binokasih. 

Kirab tersebut digelar dalam rangka hari jadi Kabupaten Sumedang.

Ciamis jadi titik pertama kirab mahkota binokasih yang pernah di pakai oleh Gusti Prabu Siliwangi.

Meski kembalinya mahkota yang terbuat dari emas seberat 8 kilogram itu hanya sementara yaitu selama dua hari 11 - 12 Mei 2023.

Saat ini Mahkota Binokasih telah sampai di Ciamis dan sempat singgah di Astana Gede Kawali. Untuk kemudian nantinya akan diarak dari Pendopo Bupati Ciamis.

Berdasarkan historis perjalanan, mahkota Binokasih merupakan salah satu mahkota raja sunda yang memimpin yang di buat oleh Sanghiyang Bunisora Suradipati, Raja Galuh yang berkuasa pada tahun 1357 - 1371. 

Mahkota Binokasih berhasil diselamatkan ketika ibukota kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran di serbu oleh pasukan Banten pada tahun 1579. Dan di serahkan kepada Raja Sumedang Larang, Prabu Grusan Ulun. 

Hingga kini Mahkota Binokasih masih terjaga di musium Prabu Geusan Ulun, di Kabupaten Sumedang.

Mahkota Binokasih merupakan merupakan salah satu dari 7 Mahkota di Asia Tenggara yang yang terbuat dari emas paling berat dan paling tua.

Adapun perjalanan dari kirab Mahkota Binokasih di mulai dari Musium Prabu Geusan Ulun yang kemudian dibawa ke Kabupaten Ciamis, sebagai pusat kerajaan Galuh, kemudian pada tanggal 12 nya langsung di bawa ke Kabupaten Bogor, sebagai pusat kerajaan Pajajaran.

Adapun tujuan dari kirab Mahkota Binokasih sendiri yaitu untuk mengenang, sejarah perjalanan dan mengambil Spirit Mahkota tersebut serta mengenang sejarah perjalan Mahkota yang berasal dari Galuh yang sudah berusia sekitar 700 tahun itu sebagai simbol kedamaian di tatar Sunda.

Kirab Mahkota Binokasih juga menjadi Rangkaian kegiatan Hari jadi Kabupaten Ciamis ke 381 dan Kegiatan Hari jadi Kabupaten Sumedang ke 445.

Acara kegiatan sesampainya Mahkota Binokasih di Astana Gede Kawali, sekitar pukul 10 am,di sambut oleh Tarian sebelum di simpan di Paseban Kawali kemudian

Pada malam harinya dengan penampilan Tarawangsa dan Tawasulan yang dilanjutkan pengantaran Mahkota ke Pendopo Ciamis yang jaraknya sekitar 20 km.

Esok harinya pada tanggal 12 Mai 2023, menemani Pataka yang di arak dari Pendopo Bupati Ciamis menuju taman Surawisesa kawali. Sesampainya di Kawali, keduanya di sambut oleh Genrjrin Ronyok. 

Setelah itu Mahkota Binokasih di bawa ke Panjalu untuk menjalani Prosesi yang kemudian melenjutkan perjalanan ke Bogor diperkirakan tiba di Bogor sekitar pukul 23.00.

Rd Asep Sulaeman Padil Adiwinata, sebagai ketua rombongan dan sekaligus wakil (mantri jero  kraton Sumedang Larang) menyampaikan bahwa spirit dari Binokasih adalah bahwa sunda itu sama, tidak ada sekat sekat seperti Sunda Ciamis, Sunda Bogor, Sunda Sumedang, dsb. 

Dengan rendah hati bahwa Kawali (Galuh) adalah sebagai Sepuh juga menyampaikan amanah dari sesepuh di Sumedang Larang salam Ta'zim ka Tatar Galuh .

"Ide kirab Binokasih adalah prakarsa dari Sri Radya Karaton Sumedang Larang," Pungkas Rd.Asep.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Ciamis Budi Kurnia menjelaskan Kirab Mahkota Binokasih ini juga bersamaan dengan Ngarak Pataka dalam rangkaian Hari Jadi Ciamis ke-381 tahun.

"Mahkota Binokasih yang merupakan Mahkota Sunda yang dititipkan di Sumedang Larang kini kembali ke Ciamis. Memang yang dibawa ini adalah replika, karena yang asli disimpan di ruangan kedap udara. Mahkota ini sudah berusia 700 tahun atau yang tertua di Asia dengan berat lebih dari 8 kilogram emas, dibuat atas prakarsa Sanghyang Bunisora (Raja Galuh 1357-1371)," ujar Budi Kurnia, Kamis (11/5/2022).

Rencananya, Mahkota Binokasih ini akan diarak dari Pendopo Bupati Ciamis ke Astana Gede Kawali (petilasan Kerajaan Galuh) pada Jumat 12 April 2023. 

Warga Ciamis yang penasaran dengan bentuk Mahkota Binokasih, kini bisa melihat langsung dan datang ke Kawali.

Menurut Budi, kirab tersebut sangat menarik. Mengingat Sumedang ingin melakukan napak tilas bahwa Mahkota Binokasih berasal dari Galuh Ciamis. 

Berdasarkan sejarah, mahkota ini ada di Galuh selama 150 tahun dari mulai Raja Galuh Niskala Wastu Kencana, kemudian diturunkan kepada anaknya, Dewa Niskala.

"Akhirnya di era Jayadewata atau Prabu Siliwangi yang menyatukan Kerajaan Galuh dan Sunda, maka mahkota Binokasih diboyong ke Bogor," ungkapnya.

Di Bogor, Mahkota Binokasih dipakai untuk pelantikan raja-raja Pakuan Pajajaran yang merupakan penyatuan dari Kerajaan Sunda dan Galuh.

"Seiring perkembangan ada pengaruh yang makin memudar dan untuk mengamankan mahkota itu, maka dititipkan di Sumedang Larang. Kala itu dipimpin oleh Raja Geusan Ulun," jelasnya.

Pertimbangannya, Kerajaan Sumedang Larang dianggap secara teritorial dan keamanannya serta berpengaruh. Sumedang larang termasuk kerajaan yang relatif kuat kala itu.

"Makanya hari jadi Sumedang diambil dari datangnya Binokasih ke Sumedang, 445 tahun lalu. Baru sekarang Mahkota Binokasih kembali ke Ciamis atau Galuh meski pun dalam acara kirab," kata Budi.

Budi menjelaskan dalam Kirab Mahkota Binokasih ini, Pemda Sumedang melakukan napak tilas. Diawali dari Galuh Ciamis kemudian ke Bogor dan kembali ke Sumedang.

Menurutnya, kegiatan ini dari perspektif wisata sangat bagus dan dapat menjadi event Jawa Barat karena digelar oleh 3 daerah. Sekaligus menguatkan bahwa Ciamis atau Galuh punya peran penting dalam perkembangan Jawa Barat.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow