Melalu Terkoneksi, Para Aktifis Lingkungan Hidup Harap Viman-Diky Bisa Tangani Soal Sampah

Oct 25, 2024 - 12:30
Oct 25, 2024 - 12:31
Melalu Terkoneksi, Para Aktifis Lingkungan Hidup Harap Viman-Diky Bisa Tangani Soal Sampah
Viman-Diky foto bersama para aktifis lingkungan hidup dalam acara Terkoneksi, Kamis malam 24 Oktober 2024.

INILAHTASIK.COM | Kegiatan “Terkoneksi” yang digelar pasangan Calon Walikota dan Wakilkota Tasikmalaya, Viman-Diky, di salah satu cafe di wilayah Kecamatan Cipedes pada Kamis malam 24 Oktober 2024, mengambil tema kesehatan dan lingkungan hidup.  

Paslon nomor urut 4 ini mendapat banyak masukan dari anak muda, aktifis lingkungan dan para akademisi, yang diantaranya berkaitan dengan nasib para tenaga kesehatan. 

Dikatakan Viman Alfarizi Ramadhan usai acara bahwa PPPK sekarang arahnya ada yang paruh dan penuh waktu, serta tugas Pemkot Tasikmalaya memfasilitasinya agar betul-betul terakomodir meski secara bertahap. 

Selain itu, lanjut Viman, salah satu persoalan kesehatan yang belum baik adalah hubungan BPJS dan fasilitas kesehatannya. Kemudian, terkait manajemen RSUD dr. Soekardjo yang masih harus diperbaiki dan adanya upaya pengembangan fasilitas yang bisa dipusatkan di RSUD baru yaitu RS. Dewi Sartika, termasuk rumah sakit swasta yang merupakan pendukung juga sebagai mitra pemerintah agar masyarakat mendapatkan fasilitas yang baik.

Disamping itu, pasangan Viman-Diky banyak menerima masukan permasalahan sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Kota Tasikmalaya kedepan.

Viman-Diky sendiri memiliki konsep untuk permasalahan tersebut dengan penanggulangan dan penanganan serta 3R (Reduce, Reuse, Recycl) yang artinya Mengurangi, Menggunakan ulang dan Mendaur ulang. 

"Sampah rumah tangga hulu dan hilirnya ada di TPA. Di Tengah-tengahnya harus ada solusi dengan membuat TPS 3R yang harus bisa terwujud seperti di Banyuwangi," ujar Viman.

Selain itu, permasalahan armada sampah yang menurutnya meski perlu investasi yang besar, namun ada solusi yaitu dengan menggunakan aplikasi seperti Gojek dan Grab.

"Bedanya aplikasi Gojek ini membawa penumpang, namun aplikasi solusi armada sampah bisa melibatkan pemungut sampah yang ada, tapi harus disiapkan dulu TPS 3R di kelurahan,jadi tidak semuanya ke Ciangir," ucapnya.

Meski di TPA Ciangir saat ini Tengah melakukan konsep Sanitary Landfill, melalui diskusi hari ini bisa mengarah ke sampah menjadi energi dan produk.

"Aktifis lingkungan saya rasa harus menjadi mitra pemerintah untuk membereskan masalah sampah di Kota Tasikmalaya, dan juga walikota sebagai pemimpin daerah harus bisa menumbuhkan budaya buang sampah pada tempatnya," ungkap Viman.

"Menurut kami kepala daerah itu influencer terbaik bagi warganya dan sarana untuk menerapkan budaya yang baik untuk warganya," tandasnya,

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow