Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Tasikmalaya Perbaiki 1.085 Ruang Kelas SD dan SMP

Oct 23, 2024 - 16:52
Oct 23, 2024 - 17:02
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Tasikmalaya Perbaiki 1.085 Ruang Kelas SD dan SMP
Nampak kokoh dan nyaman bangunan salah satu sekolah di Kabupaten Tasikmalaya yang sudah mendapat sentuhan perbaikan.

INILAHTASIK.COM | Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya terdapat 1.061 bangunan Sekolah Dasar (SD) dan 305 bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah dengan memperbaiki dan membangun 1.085 bangunan SD dan SMP. Dari total yang diperbaiki, sebagian besar merupakan ruang kelas, kemudian ruang guru, perpustakaan, UKS, dan laboratorium. 

Sebanyak 610 ruang kelas sekolah dasar dan SMP sudah mendapat sentuhan perbaikan. Perbaikan ruang kelas dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman, serta kondusif bagi siswa dan guru.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, menjelaskan perbaikan infrastruktur pendidikan merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 

"Dengan fasilitas yang lebih baik, diharapkan aktivitas belajar mengajar siswa dan guru bisa berjalan lebih efektif," ujarnya.

Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi para siswa dan guru.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, melalui kebijakan Bupati Ade Sugianto, mengalokasikan anggaran cukup besar untuk peningkatan kualitas pendidikan. Salah satunya, perbaikan dan pembangunan fisik bangunan gedung sekolah. 

Jani menyebut, banyak bangunan sekolah menengah pertama yang sebelumnya mengalami kerusakan, dan kini telah di renovasi, sehingga bangunan sekolah tersebut lebih aman dan nyaman digunakan. Selain itu, beberapa SMP dan SD juga mendapatkan tambahan ruang kelas baru untuk mengakomodasi pertambahan jumlah siswa.

"Penambahan ruang kelas baru, ruang tata usaha, laboratorium komputer, perpustakaan, dan fasilitas sanitasi juga terus dilakukan untuk mendukung proses belajar mengajar peserta didik," tutur Jani.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin, menuturkan bahwa alokasi dana khusus (DAK) pendidikan di Kab. Tasikmalaya terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan.

"Jumlah satuan pendidikan sekolah dasar di Kab. Tasikmalaya ada 1.061, 27 diantaranya sekolah dasar swasta. Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di bidang SD, pemerintah daerah terus berupaya mengoptimalkan anggaran dari pemerintah pusat, provinsi, termasuk dari APBD," terang Ahmad. 

Diakuinya, pandemi Covid-19 sempat menghambat proses perbaikan sarana pendidikan. Keterbatasan anggaran APBD Kabupaten Tasikmalaya juga jadi kendala. Selain itu, kesalahan dalam pengunggahan data kerusakan sekolah di aplikasi dapodik juga bisa menghambat turunnya bantuan dari pemerintah pusat. 

"Untuk DAK tahun 2022, pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menerima bantuan sekitar Rp 20 miliar, kemudian tahun 2023 Rp 25 miliar dan tahun 2024 mendapatkan bantuan DAK sebesar Rp 60 miliar. Setiap tahun memang naik apalagi setelah covid," jelas Ahmad. 

Ia menyebut, peningkatan kualitas pendidikan termasuk sarana prasarana penunjangnya jadi prioritas Pemkab Tasikmalaya, selain ruang kelas, pengadaan mebeler sekolah mulai tingkat PAUD, sekolah dasar dan SMP terus dilaksanakan. 

Selain bangku dan kursi untuk belajar, kelengkapan penunjang pendidikan juga terus dilengkapi. Total terdapat 1.976 paket mebeler di tahun 2023. Jumlah ini naik menjadi 2.625 paket di tahun 2024.

“Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya konsennya bukan hanya pada bangunan fisik saja, tapi juga di pengadaan sarana prasarana penunjang sekolah seperti meja, kursi dan lainya,” kata Ahmad. 

Meski demikian, pihaknya tak menampik adanya fasilitas sekolah rusak yang belum mendapat sentuhan perbaikan, bahkan, jumlahnya cukup banyak. Secara bertahap, fisik bangunan sekolah rusak akan mendapat perbaikan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. 

"Kondisi sekolah rusak belum semuanya bisa diperbaiki, prosesnya bertahap, mengingat kemampuan keuangan yang terbatas. Disisi lain jumlah kebutuhan perbaikan sekolah cukup besar," ungkapnya. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow