Tim DS PKS Terus Sosialisasikan Pasangan Jabar Asih di Pamijahan, Warga Sampaikan Keluhan Ekonomi dan Kebutuhan Lapangan Pekerjaan

INILAHTASIK.COM | Tim Direct Selling (DS) DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tasikmalaya kembali melakukan sosialisasi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibi, yang dikenal dengan slogan "Jabar Asih." Kali ini, kegiatan sosialisasi dilakukan di wilayah Pamijahan, Kelurahan Sukarindik, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Tim DS tidak hanya memperkenalkan visi dan misi pasangan Jabar Asih, tetapi juga menjaring berbagai aspirasi dan keluhan dari masyarakat terkait permasalahan ekonomi dan lapangan pekerjaan yang kian sulit.
Kesulitan Pengangkatan P3K dan Harapan Ekonomi yang Lebih Baik
Ai Teti, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di RT/01 RW/02, menyampaikan keluhannya terkait pengangkatan suaminya sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Suaminya telah bekerja sebagai honorer di salah satu dinas sejak tahun 2006, namun hingga kini belum berhasil lolos dalam seleksi P3K. Hal ini membuatnya dan keluarganya kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mengingat penghasilan dari status honorer yang terbatas.
“Suami saya sudah bekerja sebagai honorer belasan tahun, tapi selalu gagal dalam seleksi P3K. Rasanya sangat sulit, terutama dalam kondisi ekonomi seperti sekarang ini. Penghasilan dari honor tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Saya berharap pemerintah bisa lebih memprioritaskan mereka yang sudah lama mengabdi untuk diangkat sebagai P3K,” ungkap Ai Teti kepada Tim DS dengan nada penuh harap.
Tim DS menjelaskan bahwa pasangan Jabar Asih memiliki perhatian khusus terhadap nasib para tenaga honorer yang sudah lama mengabdi. Mereka berjanji akan mendorong kebijakan yang lebih mengutamakan pengangkatan tenaga honorer dengan masa kerja panjang menjadi P3K, sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian mereka.
Sulitnya Mencari Pekerjaan Bagi Lulusan Perguruan Tinggi
Engkos, warga RT/03 RW/02 yang bekerja sebagai buruh, juga menyampaikan aspirasinya. Ia menghadapi tantangan dalam menghidupi keluarganya, terutama karena tiga dari empat anaknya yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi belum mendapatkan pekerjaan. Anak bungsunya masih bersekolah, sementara tiga anak lainnya masih bergantung pada Engkos karena kesulitan mencari pekerjaan.
“Saya punya empat anak, tiga di antaranya sudah lulus kuliah, tapi belum juga mendapat pekerjaan. Ekonomi semakin sulit, saya yang harus menanggung semua kebutuhan. Saya berharap pemerintah bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja, sehingga anak-anak saya bisa segera bekerja dan membantu perekonomian keluarga,” kata Engkos saat berdialog dengan Tim DS.
Tim DS menjelaskan bahwa pasangan Jabar Asih berkomitmen untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru di Jawa Barat. Mereka juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempermudah akses bagi lulusan perguruan tinggi dalam mendapatkan pekerjaan yang layak.
Modal Usaha bagi Pedagang Kecil
Keluhan serupa juga datang dari Adul, seorang pedagang bubur sumsum keliling yang tinggal di RT/04 RW/02. Adul mengungkapkan betapa sulitnya mendapatkan modal usaha, meskipun hanya dalam jumlah kecil. Sering kali, jika modal usahanya habis karena terpakai untuk kebutuhan hidup sehari-hari, ia terpaksa tidak berjualan untuk beberapa waktu. Hal ini tentu berdampak pada pendapatannya yang menjadi tidak stabil.
“Kadang modal habis untuk biaya hidup sehari-hari, jadi saya tidak bisa berjualan. Kalau ada tambahan modal atau sarana yang memadai, mungkin saya bisa lebih lancar berdagang dan penghasilan juga bisa lebih baik,” ujar Adul kepada Tim DS dengan nada memelas.
Menanggapi keluhan Adul, Tim DS menyampaikan bahwa pasangan Jabar Asih memiliki program bantuan modal usaha bagi pedagang kecil dan UMKM. Program ini diharapkan dapat memberikan akses modal yang lebih mudah dan ringan bagi para pedagang seperti Adul, sehingga mereka dapat terus berusaha dan meningkatkan pendapatan mereka.
Respons Tim DS dan Komitmen Jabar Asih
Mendengar berbagai keluhan tersebut, Tim DS menyampaikan komitmen pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibi untuk menjadikan aspirasi masyarakat sebagai landasan dalam menyusun program-program kebijakan mereka. Dalam pertemuan dengan warga Pamijahan, Tim DS berjanji akan menyampaikan semua masukan tersebut kepada pasangan Jabar Asih.
“Pasangan Jabar Asih ingin membawa perubahan nyata di Jawa Barat. Keluhan seperti kesulitan pengangkatan P3K, terbatasnya lapangan pekerjaan, dan kebutuhan modal usaha bagi pedagang akan menjadi perhatian khusus mereka. Kami ingin memastikan bahwa suara warga terdengar dan dapat diwujudkan melalui kebijakan yang tepat,” ungkap Hendri salah satu anggota Tim DS di hadapan warga.
What's Your Reaction?






