Tempuh Waktu 16 Jam, Samin Rela Pulang Kampung Gunakan Bajay ke Cigalontang Tasikmalaya 

Apr 7, 2025 - 20:38
Tempuh Waktu 16 Jam, Samin Rela Pulang Kampung Gunakan Bajay ke Cigalontang Tasikmalaya 
Samin bersama bajay nya yang ia gunakan untuk pulang kampung dari Jakarta ke Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Minggu (6/4/25).

INILAHTASIK.COM | Saat sebagian besar pemudik pulang kampung dengan menggunakan mobil pribadi, namun tidak untuk Samin (54), warga Kampung Parawan Desa Lengkongjaya Kecamatan Cigalontang, yang memilih pulang kampung dari Jakarta dengan menggunakan bajay. 

"Yang penting saya bisa sampai ke kampung halaman kumpul dengan anak istri, dan bisa lebaran bareng," ucap Samin, saat di temui rumahnya, Minggu, 6 April 2025.

Samin sendiri berasal dari Kuningan dan menikah dengan orang Cigalontang. Ia mengaku bangga jalani profesi sebagai supir bajay. Saking bangganya terhadap kendaran roda tiga miliknya tersebut, setiap lebaran, ia memilih pulang kampung ke Cigalontang dengan memakai bajay.

"Kalau dulu mah suka naik bis, lalu coba coba naik bajay, ternyata enak juga. Sampai sekarang sudah lebih dari delapan kali tiap lebaran, kalau pulang kampung selalu naik bajay bersama anak istri," tuturnya sambi tersenyum.

Di lebaran tahun ini, Samin naik bajay seorang diri, karena barang bawaan yang cukup banyak, sehingga tidak muat jika dengan anak dan istrinya. Ia menempuh perjalanan selama 16 jam, dari Jakarta Kuningan hingga Cigalontang dengan menggunakan bajay. 

"Kemarin saya dari Jakarta, mulai berangkat hari Sabtu, 5 April 2025, pukul 05.30 WIB, selesai sholat Subuh. Tiba di Kuningan pukul 09.00 WIB, mampir ke rumah saudara dulu. Jam 12 siang, selesai sholat Dzuhur berangkat lagi menuju Cigalontang, sampai kesini jam 8 malam," tuturnya. 

Menurutnya, pulang kampung dengan menggunakan bajay harus memiliki mental yang kuat, karena sepanjang perjalanan ia harus bersaing dengan ribuan kendaraan di jalanan.

"Namanya di jalanan ya pasti aja ada yang kadang mencaci, yang seneng juga banyak. Kalau lagi macet banyak yang malah minta photo photo depan bajay. Saya sih seneng aja," ujarnya.

Perjalanan dari Jakarta ke Kuningan, Samin hanya istirahat dua kali. Sedangkan dari Kuningan ke Tasik, ia mengaku hingga tiga kali berhenti untuk istirahat sekaligus mendinginkan mesin. 

"Kalau istirahat paling lama 30 menit, ngopi di warung atau sholat di mesjid," ucapnya. 

Kendaraan bajay miliknya sudah tak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM), melainkan menggunakan gas melon tiga kilogram. 

"Di jakarta kan bajay sudah tidak ada yang pakai BBM, tapi gas. Disana ada banyak pengisian BBM jenis gas umum, tapi kalau keluar kota kan jarang ada pengisian gas umum, makanya kita gunakan gas melon 3 kilo, dan kemarin dari Jakarta ke Kuningan, lanjut Cigalontang hanya habis dua tabung gas melon," jelasnya.

Ia menyebut, penggunaan bahan bakar gas cukup menghemat pengeluaran selama di perjalanan. Saat masih menggunakan bahan bakar minyak, dari Jakarta hingga Cigalontang Samin bisa menghabiskan 15 liter lebih BBM.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow