Tania Nur Azizah, Perempuan Pemalu yang Kini Jadi Ujung Tombak BTPN Syariah

INILAHTASIK.COM | Kesuksesan program pendampingan dan pemberdayaan ibu-ibu nasabah BTPN Syariah terletak di tangan para Community Officer (CO) atau petugas lapangan. Sebab, nasabah dibina dan didampingi sejak awal proses, hingga mereka mencapai setiap mimpinya.
CO berperan sebagai role model dalam membangun empat karakter unggul nasabah yaitu Berani, Disiplin, kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS). Tugas CO mendampingi kurang lebih 40 komunitas nasabah, masing-masing terdiri dari 10-20 nasabah.
Salah satunya Tania Nur Azizah yang saat ini tengah meniti karier sebagai Community Officer BTPN Syariah di Tasikmalaya, Jawa Barat. Profesinya sebagai CO, sesuai dengan karakter dirinya.
Menurut perempuan yang sudah melayani masyarakat inklusi sejak 2022 ini, pekerjaannya bisa memberi makna yang nyata dengan memberi kesempatan ibu-ibu Indonesia agar semakin berdaya dan mewujudkan kehidupan mereka yang lebih berarti.
"Melihat langsung perjuangan ibu-ibu yang awalnya tidak memiliki apa pun dalam kehidupannya, kemudian perlahan mengalami kemajuan lewat usaha yang dijalankan, menjadi kebahagiaan tak ternilai bagi saya," ujar Tania, kepada wartawan, usai media briefing disalah satu hotel, di Jalan Yudanegara, Kota Tasikmalaya, Rabu, 16 Oktober 2024.
Ia mendampingi ibu-ibu nasabah melalui kumpulan atau Pertemuan Rutin Sentra (PRS). Agenda rutin setiap dua minggu sekali itu juga menjadi momen Tania menanamkan sikap BDKS kepada para nasabah agar berani belajar menerima tantangan dan selalu disiplin menjalani hidup, baik untuk membangun usaha dan urusan pribadi.
“Harapannya ibu ibu ini tumbuh menjadi perempuan yang lebih berdaya dan memiliki hidup lebih berarti,” tutur Tania.
Pekerjaan sebagai CO BTPN Syariah yang dilakoninya, tak lepas dari dukungan penuh orang tua. Yuli Susanti, Ibu dari Tania, mengaku bangga dengan sang anak yang sudah mendapatkan pekerjaan di bank atau sebagai bankir setelah lulus dari SMA.
"Di BTPN Syariah, anak saya mendapatkan berbagai macam training untuk mengembangkan pribadinya menjadi lebih baik. Selain itu, jenjang karir di BTPN Syariah juga jelas. Maka dari itu, dibandingkan anak saya bekerja di tempat lain, seperti pabrik, lebih baik menjadi bankir di BTPN Syariah," papar Yuli.
Dari segi kepribadian, sambungnya, sang anak sudah jauh lebih baik setelah menjadi Community Officer di BTPN Syariah. Jika sebelumnya Tania dinilai tak percaya diri jika berbicara di depan banyak orang, kini Tania lebih pandai dan tak malu lagi untuk berbicara di depan publik.
“Dulunya anak saya ini pemalu. Setelah 2 tahun menjadi Community Officer di BTPN Syariah, anak saya lebih bisa bergaul dan bersosialisasi dengan banyak orang,” imbuh Yuli.
Ia mengaku bangga melihat perkembangan sang anak. Terlebih, dengan pekerjaannya sebagai Community Officer di BTPN Syariah, Tania juga dapat membantu perekonomian keluarga. “Alhamdulillah Tania sudah bisa bantu ekonomi keluarga, bahkan Tania juga bisa melajutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi,” kata Yuli.
Bukan hanya berdampak untuk diri sendiri dan keluarga, ibu dari Tania ini mengaku terharu melihat pekerjaan sang anak yang memberikan manfaat bagi masyarakat inklusi melalui pendampingan yang dilakukan setiap kumpulan dua minggu sekali.
“Tania mendampingi langsung ibu-ibu nasabah, membantu mereka menjadi perempuan yang lebih berdaya, dan memiliki kehidupan yang lebih berarti. Ini seperti doa-doa saya selama ini bahwa anak saya, agar bermanfaat dan menebar kebaikan untuk masyarakat,” tuturnya.
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin menambahkan, BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi. Di sini, BTPN Syariah memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat dan adaptif, dan juga akses pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.
"Program pemberdayaan BTPN Syariah itu sangat tergantung terhadap Community Officer yang akan menjadi role model atau pendamping bagi ibu-ibu nasabah. Seperti diketahui, yang terpenting dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS; Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas melalui kumpulan yang digelar setiap dua minggu sekali dan didampingi oleh Community Officer," papar Ainul.
Menurutnya, solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama.
"Sebagai informasi, jumlah Community Officer di Kecamatan sudah mencapai sekitar 176 dan telah melayani lebih dari 41 ribu nasabah yang seluruhnya adalah ibu-ibu, dengan pembiayaan yang tersalurkan lebih dari Rp152,73 miliar per semester I 2024," terang Ainul.
Pembiayaan yang tersalurkan ini, lanjut ia, tak lepas dari peran para Community Officer yang telah membuka akses yang lebih luas lagi bagi masyarakat inklusi di Indonesia berupa akses keuangan dan pengetahuan untuk mewujudkan hidup yang lebih berarti.
What's Your Reaction?






