Sikapi Kisruh Maraknya Intoleran di Kota Tasik, Inilah Jawaban Pendeta Munanda

Oct 3, 2023 - 14:32
Oct 3, 2023 - 14:35
Sikapi Kisruh Maraknya Intoleran di Kota Tasik, Inilah Jawaban Pendeta Munanda

INILAHTASIK.COM | Dalam sebulan terakhir ini, jagat raya medsos maupun sekumpulan organisasi kepemudaan menilai bahwa Kota Tasikmalaya tidak lagi mencerminkan sisi toleransi bagi masyarakat secara umum, terlebih sejak mencuatnnya kasus dibatalkannya konser grup musik GIGI di Tasikmalaya beberapa waktu lalu, yang menuai kontroversi dari berbagai pihak terutama para generasi muda baik melalui ungkapan kekesalan yang mereka lontarkan di media sosial maupun mengelar spanduk-spanduk tak bernama yang seolah menyudutkan ormas Islam tertentu, bahkan sebagian ada yang berunjuk rasa ke pihak keamanan dalam hal ini Polres Tasikmalaya kota.

Seiring daripada itu, Pemerintah Kota Tasikmalaya mengelar Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pemerintahan Daerah Kota Tasikmalaya bersama sejumlah stakeholder, TNI dan Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, para pemimpin ormas Islam dan kepemudaan yang ada di Kota Tasikmalaya pada Minggu 01 Oktober 2023.

Sejumlah permasalahan penting terungkap dalam forum diskusi termasuk hal-hal yang berkaitan dengan keberagaaman serta kebersamaan atau ukhuwah di antara masyarakat yang kompleks di Kota Tasikmalaya.

Menyinggung masalah indikasi adanya intoleran yang kerap digembar-gemborkan oleh sejumlah pihak, Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Kota Tasikmalaya, Pendeta Munanada Bernhard menegaskan bahwa selama ini pihaknya tidak melihat adanya intoleran yang dimaksud bisa merusakan tatanan kehidupan sosial maupun keberagaman agama di Kota Tasikmalaya.

"Tidak ada istilah bahwa Kota Tasikmalaya itu Kota Intoleran. Bahkan tidak ada persekusi pembuatan gereja. Kami merasa aman, tentram dan nyaman hidup di Kota ini. Sekali lagi kami tegaskan bahwa Tasikmlaya ini bukan kota Intoleran,” ungkapnya.

Ditegaskan Pendeta Bernhard, tuduhan Kota Tasikmalaya darurat intoleran yang dilontarkan hanya beberapa orang saja, jelas tidak berdasar pada data dan fakta sebenarnya, justru malah membuat kegaduhan, sekaligus memperlihatkan kelemahan mereka dari berbagai sisi, baik agama, moralitas dan akademis.

"Itu kan hanya tuduhan yang tidak berdasarkan fakta apalagi data, dan ini jelas jika dibiarkan akan mengangu stabilitas dan kondusifitas di Kota Tasikmalaya," tambahnya.

Sementara itu, Ustad KH. Asep Lugeza selaku Ketua Masjelis Mujahidin Tasikmalaya, menyayangkan sikap segelintir orang yang terus menerus memprovokasi di media sosial tentang makna intoleransi dan radikalisme tanpa mengetahui substansi yang sebenarnya.

"Alangkah lebih baiknya bertabayun lah dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya maupun ormas Islam jika memang ada yang harus didiskusikan, tidak lantas membuat gaduh di medsos dan menggiring opini kurang baik terhadap pemerintah maupun ormas Islam," ujarnya.

FGD yang dipimpin langsung oleh PJ Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, berlangsung kondusif. Semua pihak mengemukakan pendapatnya dengan cukup beralasan dan bisa dipertanggung jawabkan. (dzm)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow