Program Makan Bergizi Gratis Menuju Generasi Tangguh Bebas Stunting, Solusikah? 

Feb 20, 2025 - 11:29
Feb 20, 2025 - 11:29
Program Makan Bergizi Gratis Menuju Generasi Tangguh Bebas Stunting, Solusikah? 

INILAHTASIK.COM | Awal tahun 2025 merupakan awal terealisasinya salah satu program dari kabinet Prabowo-Gibran, yaitu program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung perkembangan generasi tangguh bebas stunting. 

Target sasaran penerima program MBG adalah anak sekolah mulai jenjang PAUD sampai SMK/SMA dan ibu hamil/menyusui. 

Untuk memastikan program yang mendapat alokasi dana sebesar 71 triliun ini berjalan lancar dan sesuai rencana, pemerintah membentuk Badan Gizi Nasional. Badan ini bertugas mengoordinasi dan mengawasi pendistribusian MBG hingga ke penerima manfaat di berbagai wilayah di Indonesia. 

Program MBG yang ditujukan sebagai solusi kasus stunting, nyatanya tidak mampu menyentuh akar masalah. Fakta menunjukkan banyak  generasi yg belum terpenuhi kebutuhan gizinya dan masih tingginya kasus stunting. 

Di beberapa wilayah program MBG sudah mulai disalurkan. Namun seiring program berjalan, masalah pun bermunculan. Seperti kendala waktu penyaluran dan juga pendanaan. 

Melihat berbagai masalah yang muncul diawal pelaksanaan program, menandakan sejatinya program ini bukan didedikasikan untuk kepentingan rakyat. Akan tetapi lebih ke proyek  yang berujung membebani rakyat. 

 Nampak kebijakan ini belum direncanakan secara matang, seolah dijadikan alat kampanye untuk menarik suara rakyat, dan terbukti justru menguntungkan korporasi.

Dalam IsIam, negara berfungsi sebagai pengurus urusan rakyat (raa'in). Negara akan menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat, termasuk kebutuhan pangan.

Rasulallah saw bersabda:

"Imam (pemimpin) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang diurusnya"

Negara akan menjamin ketersediaan lapangan kerja, sehingga setiap laki-laki sebagai pencari nafkah mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri. 

Untuk membangun kedaulatan pangan, negara  mengelola sektor pertanian dengan benar. Negara akan memastikan produksi pangan cukup dan berkualitas. 

Mengenai pendanaan kebutuhan rakyat, negara memiliki kas berlimpah yang berasal dari pos-pos zakat, kharaj, dan ghanimah. Negara dalam hal ini tidak perlu membebani rakyat dengan pajak dan pungutan lainnya. 

Selain menjamin terpenuhinya kebutuhan gizi generasi, negara juga menjamin terpenuhinya pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.

Generasi yang kuat secara fisik, intelektual, dan spiritual hanya dapat diwujudkan melalui sistem yang berbasis akidah Islam.

Oleh karena itu, solusi hakiki untuk masalah gizi, stunting, dan ketahanan pangan adalah IsIam. Negara yang menerapkan aturan yang berasal dari wahyu Allah akan melahirkan generasi tangguh, dan berkepribadian IsIam (syaksiyah islamiyah). 

Oleh: Yayat Rohayati
Jamaah Majelis Taklim Koirunnisa Karawang

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow