Rupiah Melemah, Mengapa dan Bagaimana Solusinya?
"Aku adalah barang yang sangat bernilai dimata manusia. Bentukku kertas dan tidak sedikit juga yang berbentuk koin. Aku memiliki warna yang bermacam-macam, ada warna abu, kuning, ungu, hijau, biru bahkan aku paling disukai oleh manusia jika warnaku adalah merah. Biasanya aku disimpan ditempat kecil kotak tapi terkadang aku tersembunyi di dalam mesin yang canggih. Semua orang sangat menyukaiku. Aku adalah..."
Sudah terbayang apakah benda itu? Ya, itu adalah Uang. Benda yang lebih kecil dari handpone itu sangat disukai banyak orang bahkan hampir semua manusia di bumi ini. Semua negara pasti memiliki mata uang masing-masing, begitu juga dengan Indonesia yang memiliki uang berupa rupiah.
Uang merupakan sebuah benda yang diakui oleh Masyarakat yang memiliki nilai sebagai alat tukar barang atau alat pembayaran jual beli.
Menurut Thomas Rolling G. Thomas menyatakan arti uang adalah segala sesuatu yang tersedia dan umumnya diterima umum sebagai alat pembayaran untuk pembelian barang dan jasa, serta untuk pelunasan utang.
Dari pengertiang uang di atas, kita bisa simpulkan bahwa uang merupakan sebuah benda yang bernilai dan memiliki fungsi sebagai alat pembayaran dalam transaksi apapun.
Seperti negara-negara pada umumnya, Indonesia memiliki mata uang rupiah yang bergantung pada dollar AS. Dan beberapa waktu lalu, kita mendapat kabar kurang baik yakni harga berbagai jenis barang di pasaran berpotensi mengalami kenaikan.
Pelemahan nilai tukar rupiah saat ini menembus level Rp 16.200 per dollar AS. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan biaya produksi yang mana Indonesia masih bergantung pada bahan baku impor.
Maka, ketika bahan baku tersebut menjadi mahal tentu akan memperngaruhi perubahan dari harga pokok produksi suatu produk dari industri itu. Sebenarnya, pelaku usaha memiliki dua opsi yang bisa mereka lakukan.
Yang pertama adalah dengan tidak menaikan harga produk tersebut, namun dengan konsekuensi menurunnya margin keuntungan.
Pilihan kedua dengan menaikan harga produk tersebut, dengan itu pelaku usaha dapat menyesuaikan biaya produksi dengan margin keuntungan yang mereka terima. ( https://money.kompas.com 19/04/2024)
Dampak dari inflasi tersebut dapat kita lihat hampir di seluruh pasar Indonesia salah satunya di Subang, Jawa Barat. Sejumlah harga kebutuhan pokok yang masih tinggi ialah minyak goreng, gula pasir, dan telur. Karena hal itu, dampak yang terjadi adalah menurunnya jumlah pembeli. ( https://mediaimdonesia.com 24/04/2024)
Kondisi di atas jelas karena rupiah di negara ini masih bergantung pada dollar AS. Hal itu biasanya telah melakukan perjanjian-perjanjian semu kepada pihak tersebut sehingga mau tidak mau Indonesia harus mengikuti persyaratan dalam bentuk apapun.
Karena itu, yang mendapatkan dampak terbesar adalah masyarakat, karena ekonomi semakin sulit maka masyarakat juga sulit dalam bentuk aspek apapun.
Misalnya saja, jika bahan baku mengalami kenaikan harga maka mau tidak mau harga produk di pasaran juga ikut naik sehingga membebankan masyarakat.
Masyarakat yang setiap harinya masih bingung memikirkan mau makan apa hari itu karena tidak memiliki kecukupan ekonomi bahkan hingga mengalami kelaparan berhari-hari. Apalagi dengan kenaikan harga produk, hal itu benar-benar menyulitkan masyarakat.
Semua itu jelas karena sekarang ini sistem yang digunakan adalah sistem kapitalisme. Di mana negara akan melakukan perjanjian-perjanjian dengan negara-negara yang jauh dari Islam. Negara akan melakukan perjanjian semu yang menguntungkan mereka meskipun masyarakat semakin tertohok.
Berbeda dengan sistem Islam yang pernah diterapkan hampir 1400 tahun lamanya, negeri yang menerapkan sistem Islam tidak akan menggunakan uang dari kertas yang kapan saja harga bisa turun naik.
Akan tetapi, negara yang menerapkan sistem Islam akan menggunakan dinar dan dirham untuk melakukan transaksi. Dinar adalah koin yang berasal dari emas, maka dari itu ekonomi negara akan aman dan stabil.
Dengan sistem mata uang berbasis emas, ekonomi negara dan rakyat akan stabil dan membuat rakyat hidup dengan tenang.
Maka dari itu, persoalan melemahnya rupiah itu diakibatkan karena negara ini masih berpaku pada dollar AS dan perjanjian-perjanjian semu kepada negara-negara kapitalis maupun liberalis. Hanya negara yang menerapkan sistem Islam yang mampu mengayomi rakyat dengan uang yang berbasis emas.
Karena sistem Islam itu bukan hanya sekedar menyejahterakan rakyat dalam aspek ekonomi saja, akan tetapi sistem Islam akan mengayomi rakyat dalam segala aspek kehidupan. Sudah saatnya, pemikiran kita terbuka untuk kebaikan umat. Karena sesungguhnya, Allah swt sudah menyiapkan segala solusi dalam kehidupan melalui Islam.
Wallahuallam
Oleh: Nur Hikmah (Komunitas Smart With Islam)
What's Your Reaction?