Menuju Zero Stunting, Anggota DPR RI Nurhayati Gencar Edukasi Stunting di Masyarakat

Jan 15, 2024 - 04:36
Menuju Zero Stunting, Anggota DPR RI Nurhayati Gencar Edukasi Stunting di Masyarakat
Anggota DPR RI Nurhayati Effendi, saat melaksanakan edukasi Stunting di Kota Tasikmalaya | Foto: Seda

INILAHTASIK.COM | Anggota MPR/DPR RI, Nurhayati Effendi, tak henti-hentinya bergerak ke berbagai daerah untuk mengampanyekan program penanggulangan Stunting.

Kali ini, Legislator PPP tersebut bersama Tenaga Ahli BKKBN Provinsi Jawa Barat, Elma Triyulianti, menggelar kampanye gerakan percepatan penurunan stunting bersama denhan ratusan masyarakat Kota Tasikmalaya, yang digelar di Aula Gedung Asri, Restoran Sunny, jalan Letnan Mashudi Kota Tasikmalaya, Sabtu13 Januari 2024.

Nurhayati mengatakan bahwa program penanggulangan stunting merupakan program nasional, sehingga semua pihak harus bergerak untuk bersama menangani stunting di Indonesia.

"Kami di Komisi IX DPR RI bersama BKKBN pusat, terus mendorong dan bergerak ke daerah, ke masyarakat untuk mengedukasi mengenai penanganan dan penanggulangan kasus stunting di masyarakat," ungkapnya.

Ia menjelaskan, pola didik, pola asuh dan pola makan menjadi faktor penting yang harus diperhatikan bagi para orang tua dalam menjaga buah hatinya agar bisa terhindar dari penyakit dan tentunya stunting.

"Adukasi penanganan stunting ini sangat penting, supaya masyarakat dapat memahami dan mengetahui dalam penanganannya sehingga bisa berkontribusi dalam percepatan penurunan angka stunting," tegasnya.

Pihaknya pun menuturkan, secara berkala mengundang berbagai unsur dan elemen masyarakat khususnya di Kota Tasikmalaya untuk edukasi penanganan stunting.

"Banyak yang kita lakukan kepada masyarakat mengenai edukasi pencegahan maupun percepatan penurunan stunting, seperti intervensi baik secara spesifik care maupun sensitif care," ujarnya.

Nurhayati menambahkan, di Kota Tasikmalaya, jumlah kasus stunting masih cukup tinggi, di angka 22,04 persen, terutama di wilayah Kawalu, yang harus mendapatkan penanganan serius dan perlu intervensi.

"Saya bersama BKKBN Pusat, Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Tasikmalaya, terus gencar melakukan pendampingan dan intervensi untuk mengejar percepatan penurunan stunting tahun 2024 ini," paparnya.

Ia menyebut bahwa target pemerintah Indonesia yakni zero stunting tahun 2030, sehingga harus benar-benar diwujudkan demi kemajuan dan mass depan bangsa.

"Stunting itu akan melemahkan masa depan bangsa pasalnya, penyakit stunting ini menyerang anak-anak sebagai generasi penerus bangsa," imbuhnya.

Dirinya menambahkan, kasus stunting tidak hanya berdampak pada kondisi fisik anak, namun juga mengganggu kesehatan, hingga kemampuan berpikir anak.\

"Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevelensi kasus stunting di Indonesia tahun 2022 berada diangka 21,6%, dan pemerintah menargetkan penurunan stunting 14% di tahun 2024 sekarang," tandasnya. (Seda)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow