Kembali Terulang, Tiga Warga Kab. Tasikmalaya Meninggal Diduga Usai Tegak Miras Oplosan

Jul 14, 2024 - 19:12
Kembali Terulang, Tiga Warga Kab. Tasikmalaya Meninggal Diduga Usai Tegak Miras Oplosan
Ilustrasi miras oplosan

INILAHTASIK.COM | Tiga orang warga Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia usai menenggak minuman keras oplosan, Minggu 14 Juli 2024. Dua orang warga asal Desa Cimanggu Kecamatan Puspahiang dan satunya lagi warga Desa Pasirsalam Kecamatan Mangunreja.

Sementara dua orang lainnya dilaporkan dalam kondisi kritis dan masih menjalani perawatan intensif di pusat layanan medis.

"Kami lakukan pengecekan informasi dan penyebab kematianya. Informasi yang diterima demikian, tiga orang meninggal dunia. Kami pastikan apakah di Cimanggu atau masuk wilayah Pasirsalam," kata Iptu Dedi Haryana, Kapolsek Puspahiang, kepada wartawan, Minggu 14 Juli 2024.

Pihaknya belum bisa memastikan, apakah para korban menenggak miras oplosan tersebut secara bersamaan atau terpisah. Namun, total terdapat lima orang yang alami gejala serupa, dua diantaranya kritis.

"Sementara laporan ada lima orang, dua lagi masih jalani penanganan medis," kata Iptu Dedi.

Dua orang yang meninggal dunia sempat mendapat penanganan medis di Rumah Sakit SMC Kabupaten Tasikmalaya, satu orang lagi meninggal di pusat layanan medis lainnya.

"Betul ada kasus diduga keracunan alkohol, dua orang yang sempat ditangani RSUD SMC, meninggal dunia," kata dr Sudaryan, Kasie Pelayanan Medik RSUD SMC, kepada wartawan, Minggu 14 Juli 2024.

Korban yang meninggal di RSUD SMC masing masing berinisial A dan MG. Keduanya masuk IGD selang satu hari dalam kondisi yang sama. Selain alami penurunan kesadaran, pasien juga sudah alami henti jantung.

"Kedua pasien nyaris sama gejalanya, datang ke IGD RSUD dengan keadaan umum penurunan kesadaran dan henti jantumg. Sempat ditangani, namun nyawanya tidak tertolong," tutur Sudaryan.

Pihaknya menerima keterangan dari teman pasien yang menyebut, para korban sebelumnya telah menenggak alkohol 70 persen dicampur dengan minuman berenergi serbuk.

"Menurut wawancara dengan teman korban, pasien ini sebelumnya minum alkohol 70 persen yang dicampur serbuk minuman berenergi," terang Sudaryan.

Pihaknya belum bisa pastikan kadar dan kandungan alkohol dalam darah korban meninggal. Dugaan kematian karena keracunan alkohol berdasarkan keterangan kerabat dan teman korban serta hasil pemeriksaan fisik pasien oleh tim medis.

"Jadi baru diduga keracunan alkohol, itu juga berdasarkan wawancara dan hasil pemeriksaan fisik. Karena kita belum memiliki alat untuk membuktikan kadar atau jumlah kandungan alkohol dalam darah," jelasnya.

Kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Tim Satreskrim bersama Satnarkoba Polres Tasikmalaya turun tangan lakukan penyelidikan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow