Kematian ABK di Singaparna Tak Wajar, Polisi Lakukan Otopsi dan Periksa Sejumlah Saksi

Nov 29, 2023 - 16:49
Kematian ABK di Singaparna Tak Wajar, Polisi Lakukan Otopsi dan Periksa Sejumlah Saksi
Lokasi otopsi makam korban di Kampung Bantarsuling, Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Senin 27 November 2023. Foto | Istimewa

INILAHTASIK.COM | Kepolisian Resor Tasikmalaya melalui Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya terus bergerak menangani kasus kematian seorang anak berkebutuhan khusus di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak lima orang saksi sudah diperiksa kepolisian hingga Selasa 28 November 2023.

Selain orang tua angkat dan kerabat, orang tua kandung almarhum pun turut diperiksa pihak kepolisian.

"Ada lima saksi yang sudah kami periksa, orang tua angkat, kerabat sampai ibu dan bapak kandung almarhum," tutur Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, Iptu Ridwan Budiarta, kepada wartawan, Selasa 28 November 2023.

Meski tidak secara gamblang, orang tua kandung mengaku sempat mencubit almarhum, hal itu dilakukan saat almarhum menolak untuk makan.

"Ada pengakuan mencubit tapi itu perlu kita dalami terus agar semuanya terbuka," kata Ridwan.

Kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan di rumah orang tua kandung almarhum. "Akan kami periksa rumah orang tua kandung almarhum, siapa tau menemukan petunjuk baru," tambahnya.

Sebelumnya, Berdasarkan hasil otopsi dari dokter forensik, Polisi menemukan luka tidak wajar pada bagian tubuh almarhum.

"Hasil otopsi dokter forensik ada temuan luka tidak wajar ditubuh almarhum. Dibeberapa bagian tubuh, terdapat luka parah, semacam bekas tusukan di perut," terang Iptu Ridwan.

Kasus ini mencuat setelah orang tua angkat almarhum angkat bicara ihwal kematian korban. Samsul Munajat menuturkan bahwa anak tersebut sudah ia angkat sejak berusia tujuh bulan dalam kandungan sampai berumur 10 tahun. Selama denganya, kondisi almarhum sehat, bahkan badannya juga gemuk, meski berkebutuhan khusus.

"Anak ini saya rawat 10 tahun lebih, dan setelah diserahkan kurang lebih 8 bulan. Jadi anak ini kaku sebelah yang bagian kanan, sedangkan yang bagian kiri aktif. Cuma dia ini tidak bisa jalan, kalau dipapah bisa," tutur Samsul Munajat, orang tua angkat almarhum, kepada wartawan, Senin 27 November 2023.

Kecurigaan pihaknya atas penyebab kematian korban muncul, karena terdapat lebam pada bagian kepala, ditambah lagi kondisi fisiknya jadi lebih kurus.

"Sebelum diserahkan, anak ini sehat, gemuk dan ceria. Namun saat sama orang tuanya ada perubahan. Malah ada luka ditangan yang diakuinya karena gigitan nyamuk yang digaruk terus menerus. Kemudian dibagian kepala, pelipis dan juga dahi ada luka lebam, dan itu katanya sama bekas gigitan nyamuk juga," terang Samsul.

Tim Dokter Forensik RSUD dr Slamet Garut melakukan otopsi pada jasad korban yang sudah dimakamkan di Kampung Bantarsuling, Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Senin 27 November 2023. Turut disaksikan Kepolisian Resort Tasikmalaya dan pihak Desa Sukaasih.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow