Gizi Yang Murah Tak Lagi Murah

Mar 9, 2024 - 19:25
Mar 9, 2024 - 19:25
Gizi Yang Murah Tak Lagi Murah

INILAHTASIK.COM | Harga pangan di tengah-tengah saat ini kian melonjak. Masyarakat saat ini justru dihadapkan dengan kondisi harga pangan yang kian tidak stabil dan banyak masyarakat yang mengeluhkan naiknya harga pangan.

Dari harga beras yang tiap hari kian naik, ditambah lagi dengan kenaikan harga telur asin hingga ikan asin. Masyarakat setiap hari di bikin pusing karena harus mengelola keperluan rumah tangga supaya tercukupi, namun semua serba mahal.

Bagi masyarakat menengah kebawah tentu sangatlah terasa dengan kenaikan harga pangan tersebut. Dari gizi yang murah jenis telur asin, ikan asin hingga telur ayam pun mengalami kenaikan harga.

Disalah satu wilayah Purwakarta ada yang menjual beras premium dengan harga tembus Rp 17.000 perkilogram.

Harga tersebut sudah naik sejak dua bulan terakhir, kenaikan harga itu terjadi secara signifikan. Untuk harga beras di bawah Rp 10.000 sudah tidak tersedia, karena pasokan nya yang langka. (Tribun jabar.com.id 20 February 2024)

Hingga saat ini pun untuk harga ikan asin juga mengalami kenaikan. Untuk di pasar Rebo Purwakarta harga berbagai jenis ikan asin mengalami kenaikan lantaran adanya cuaca buruk serta musim hujan yang berkepanjangan sehingga stok ikan menipis serta naiknya biaya produksi yang tinggi.

Harga jual mengalami kenaikan dari 5000 hingga 10.000 perkilogramnya. Disisi lain adanya nelayan yang enggan melaut karena ombak yang besar. (KARAWANG BEKASI DISWAY 21 February 2024)

Bagaimana bisa masyarakat akan mencukupi gizinya, sedangkan harga pangan kian hari kian naik.
Tentu masyarakat kesulitan untuk memenuhinya.

Untuk mencukupi gizi sempurna pun tak bisa.
Padahal kunci pemulihan ekonomi adanya kestabilan harga pangan di tengah-tengah masyarakat.

Negara pun punya kuasa untuk mengatur harga supaya stabil dan terjangkau oleh masyarakat.

Tatanan negara saat ini negara hanya menjadi pemantau saja, untuk pengaturan harga diserahkan kepada para pemodal penguasa pasar.

Sehingga harga bisa di permainkan oleh mereka untuk mengambil keuntungan tanpa melihat kerugian bagi masyarakat.

Akhirnya para pemodal dan pengusaha bisa membuat harga yang tinggi, namun negara tidak bisa mengatur dan mengambil kebijakan yang jelas dan melindungi masyarakat.

Sejatinya dalam kehidupan ini sudah sepatutnya menggunakan aturan dari Sang Khalik. Setiap sisi diatur oleh aturanNya. Tak luput pula dalam pengaturan pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Negara wajib menyediakan ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau. Memastikan juga bahwasanya masyarakat tercukupi gizinya.

Dari yang tua hingga bayi baru lahir pun akan dijamin oleh negara.

Kestabilan harga pangan pun terjamin, tidak akan menimbulkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat serta negara melindungi hasil alam yang tersedia, bukan mengutamakan impor pangan.

Kestabilan harga yang terwujud maka ekonomi yang stabil mudah didapat, tanpa ada kepentingan dari para pemodal.

Negara berperan erat dalam menyediakan ketersediaan pangan tanpa harus impor. Negara  berupaya membangun wilayah yang subur dengan memaksimalkan hasil alam, menyediakan peralatan dan modal yang dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan hasil alam. 

Membangun lumbung pangan di setiap wilayah.Tak lupa juga negara akan mengoptimalkan sumberdaya manusia yang kreatif dan berkualitas.

Negara benar-benar menjamin kesejahteraan masyarakat dan melindungi masyarakatnya.
Kesejahteraan akan mudah didapat, pangan tersedia dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.

"Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah, di mana kelak di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakan nya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin." ( HR.Muslim)

Maka, kembalikan aturan hidup dengan aturan dari Islam sehingga gizi  yang murah, berkualitas akan tetep murah dan terjangkau oleh semua masyarakat terutama rakyat menengah ke bawah. Wallahu'alam.

Oleh: S. Widiyastuti-Muslimah Karawang

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow