Ed Sheeran Meriahkan Jakarta dengan Konsernya, Musik Performer Visa dan Dampak Positif pada Industri Wisata Musik Internasional

INILAHTASIK.COM | Penyanyi terkenal asal Inggris, Ed Sheeran, memukau Jakarta pada Sabtu (02/03/2024) melalui konser spektakuler yang diadakan menggunakan jenis visa baru, Music Performer Visa. Dengan syarat-syarat yang lebih ringkas, jenis visa ini mempermudah sang pelantun "Thinking Out Loud" untuk kali kedua tampil di Indonesia.

Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, menyampaikan bahwa Music Performer Visa dikhususkan bagi musisi dan tim mereka yang ingin menggelar pertunjukan musik di Indonesia. 

"Terobosan ini bertujuan untuk mempermudah perizinan bagi musisi asing, mendukung Indonesia sebagai destinasi internasional yang diminati untuk acara musik," ucapnya.

Persyaratan visa yang lebih sederhana ini tidak lagi meminta izin tenaga kerja, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), atau surat keterangan pengalaman kerja minimal lima tahun. Penyederhanaan ini dilakukan karena mereka hanya beraktivitas dalam waktu singkat di Indonesia dan tidak bersaing dengan musisi lokal.

Music Performer Visa, sebagai single entry, berlaku selama 60 hari dan dapat diajukan melalui website evisa.imigrasi.go.id dengan sponsor seperti penyelenggara konser, promotor musik, atau pihak terkait lainnya.

Penerapan Music Performer Visa bukan yang pertama kalinya, sebelumnya telah digunakan oleh grup musik Coldplay pada November 2023, Twice pada Desember 2023, dan Jonas Brothers pada Februari 2024.

Dalam konser Ed Sheeran di Jakarta, tercatat 85 visa diterbitkan, terdiri dari 11 Music Performer Visa dan 74 Music Performer’s Crew Visa (indeks C7B), termasuk untuk Callum Scott dan anggota tim musik.

"Dengan kebijakan imigrasi yang mendukung penyelenggaraan acara internasional, kita berharap dapat memajukan industri wisata musik di Indonesia. Jika kita bisa menjadi destinasi favorit konser internasional, ini juga akan berdampak positif pada peningkatan jumlah wisatawan asing, memberikan kontribusi positif pada devisa negara," ujar Silmy dengan harapan besar.