Dukung Pemkot Tasikmalaya, Bank Mandiri Bantu Peternak Magot

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Para penggiat budidaya Magot di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya semakin semangat. Pasalnya, Bank Mandiri Tasikmalaya melalui program sosialnya Corporate Social Responsibility (CSR) menyalurkan bantuan Biopond tempat pembudidayaan maggot dan mesin pencacah sampah.

Bantuan ratusan Biopond dan mesin pencacah sampah tersebut diserahkan langsung Vice President Bank Mandiri Tasikmalaya, Nana, dan diterima langsung Pj. Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, di Kantor Kelurahan Karanganyar pada Senin 13 Maret 2023.

"Bantuan biopond ini bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat khususnya penanganan permasalahan lingkungan yakni penanganan sampah di wilayah Kota Tasikmalaya," ungkap Nana Kepada Wartawan saat penyerahan.

Nana menyebut bahwa Pj, Wali Kota Tasikmalaya saat ini sangat konsen dalam penanganan permasalahan sampah, sehingga perusahaan pun sangat mendukung langkah pemerintah Kota Tasikmalaya.

"Perusahaan memiliki tanggung jawab membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan sampah, tentu dengan bantuan biopond dan mesin ini, pembudidaya maggot di Kelurahan Karanganyar semakin bergairah sehingga mampu mengurangi volume sampah," jelas Nana.

Menurutnya, Bank Mandiri tidak hanya konsen dalam mengurus uang masyarakat, tapi perusahaan memiliki kepedulian terhadap lingkungan serta permasalahan sosial lainnya.

"Masalah sampah di Kota Tasikmalaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, namun menjadi tanggung jawab bersama, karenanya Bank Mandiri memberikan bantuan ini sebagai wujud rasa kepedulian bersama dalam menangani persampahan," tuturnya.

Sementara, Pj. Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah menyambut baik bantuan dari Bank Mandiri Tasikmalaya.

"Ini kepedulian dari Bank BUMN yang mendukung program Pemkot Tasikmalaya dalam menangani permasalahan sampah. Biopond dan mesin pencacah sampah dari Bank Mandiri sangat membantu, budidaya maggot di Kelurahan Karanganyar ini akan semakin bergairah dan semakin berkurang pula volume sampah di Kota Tasikmalaya," paparnya.

Cheka mengatakan, budidaya maggot yang saat ini terus dikembangkan, tujuan utamanya yakni mengurangi volume sampah, namun di sisi lain, akan menambah penghasilan bagi peternak maggot.

"Kalau dihitung, peternak maggot ini akan mendapatkan penghasilan tambahan per dua minggu mencapai satu juta rupiah lebih, tapi bukan itu tujuan utamanya, Pemkot Tasikmalaya mengembangkan budidaya maggot ini agar volume sampah di Kota Tasikmalaya berkurang," jelasnya.

Dirinya pun meminta masyarakat mau mendukung pemerintah daerah dalam mengatasi sampah dengan ikut dalam budidaya maggot.

"Kalau masyarakat mau ikut dalam budidaya maggot tinggal bilang, masalah biopond dan mesinnya akan kita berikan, kita saat ini butuh biopond sebanyak 60 ribu, kalau ini tercapai, volume sampah akan berkurang sampai 40 persen melalui program budidaya maggot," tandasnya. (Seda)