Dampak Bullying pada Anak

May 19, 2023 - 20:07
May 19, 2023 - 20:11
Dampak Bullying pada Anak

OPINI, INILAHTASIK.COM | Komitmen pengakuan dan perlindungan terhadap hak atas anak telah dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28B menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan anak telah banyak diterbitkan, namun dalam implementasinya di lapangan masih menunjukkan adanya berbagai kekerasan yang menimpa pada anak antara lain adalah bullying.

Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Adapun menurut Riauskina, Djuwita dan Soesetio dalam jurnalnya yang berjudul "Konformitas dan Bullying Pada Siswa"mendefinisikan bahwa school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.

Kasus bullying yang kerap terjadi di Indonesia kian memprihatinkan. Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Anggin Nuzula Rahma menyebut data KPAI sejak tahun 2011-2019 mencatat ada 574 anak laki-laki yang menjadi korban bullying, 425 anak perempuan jadi korban bullying di sekolah.

440 anak laki-laki dan 326 anak perempuan sebagai pelaku bullying di sekolah. Sedangkan sepanjang tahun 2021 setidaknya ada 17 kasus perundungan yang terjadi di berbagai jenjang di satuan Pendidikan.

Dampak bullying bagi korban yang paling sering terjadi adalah memicu masalah kesehatan mental, seperti gangguan cemas, depresi, hingga post-traumatic stress disorder .

Pengaruh bullying terhadap kesehatan mental ini biasanya dialami oleh korban dalam jangka waktu panjang.
1.    Gangguan Tidur
2.    Penurunan Prestasi
3.    Trust Issue (sulit percaya)
4.    Memiliki Pikiran untuk Balas Dendam
5.    Memicu Masalah Kesehatan

Selain berdampak pada korban, bullying juga berdampak pada pelaku diantaranya sebgai berikut.
1.    Gangguan emosi.
2.    Berisiko menjadi pecandu alkohol dan obat-obatan terlarang.
3.    Sulit mendapatkan pekerjaan saat beranjak dewasa.
4.    Berisiko menjadi pelaku kekerasan dalam lingkungan sosial dan rumah tangga.

Jika anak mengalami bullying orang tua dapat melakukan cara sebagai berikut.
1.    Mengajak anak untuk konseling dengan psikolog.
2.    Memberikan dukungan penuh pada anak.
3.    Mengajarkan anak agar mampu membela dirinya sendiri.
4.    Mendengarkan anak bercerita mengenai perasaannya.
5.    Mengingatkan anak bahwa balas dendam bukan solusi yang tepat.
6.    Mengajak anak untuk melakukan hal-hal yang disukainya.
Oleh sebab itu mari kita jaga anak agar tidak menjadi korban dan pelaku kasus bullying.

Stop Bullying Pada Anak!!!

Penulis: Tridewi Bungsu Tanbrin Mahasiswa Prodi PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya )

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow