Cara Mengatasi Hipertensi "Silent Killer" Berikut Tips Dari Dosen FIKes UMTAS

Ada beberapa hal yang dapat mencegah penyakit Hipertensi menyerang tubuh kita, diantaranya dengan cara mengubah Life Style, dan mengurangi konsumsi makanan cepat saji.

Jul 13, 2022 - 00:39
Jul 13, 2022 - 00:40
Cara Mengatasi Hipertensi "Silent Killer" Berikut Tips Dari Dosen FIKes UMTAS

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Penyakit ini beresiko menyebabkan penderitanya terkena penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke.

Ada beberapa hal yang dapat mencegah penyakit Hipertensi menyerang tubuh kita, diantaranya dengan cara mengubah Life Style, dan mengurangi konsumsi makanan cepat saji.

Hal itu seperti diungkapkan, Dosen FIKes UMTAS, Miftahul Falah MSN disela-sela kegiatan Senam dan Pengabdian kepada Masyarakat berupa Edukasi tentang Hipertensi dan Diabetes, di Graha UMTAS, Selasa 12 Juli 2022.

Miftah menjelaskan, saat ini penyakit Hipertensi ini merupakan masalah paling tinggi di Indonesia. Kita lihat dari prevalensi atau angka kejadian Hipertensi cukup tinggi. 

"Selain di Negara lain, di Indonesia penderita penyakit P2TM jumlahnya cukup tinggi. Jadi, penting sekali buat kita, terutama masyarakat. Banyak orang yang menganggap bahwa Hipertensi ini penyakit yang biasa. Sehingga banyak sekali masyarakat yang datang ke Puskesmas atau ke pusat layanan kesehatan, sudah dalam kondisi komplikasi," ungkapnya.

Bahkan, kata dia, di Indonesia banyak masyarakat yang menderita Hipertensi sejak lama, tapi tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatannya. Justru pas datang itu banyak yang sudah komplikasi. Ketika sudah seperti itu, cukup sulit untuk mengobatinya.

"Alhamdulillah, dengan adanya program Prolanis ini kami sangat menyambut baik, sehingga kita bisa menyadarkan masyarakat bahwa Hipertensi ini penyakit mematikan, bahkan banyak peneliti mengatakan Hipertensi ini ibarat Silent Killer, membunuh secara diam-diam" ujarnya.

Menurutnya, pemicu Hipertensi ada yang bisa di ubah, dan yang tidak bisa di ubah. Kalau yang tidak bisa di ubah, contohnya usia, dan genetik. Jadi wajar ketika seorang lansia terkena Hipertensi, karena adanya perubahan hormon. 

"Jadi semakin bertambah usia sistem organnya juga terus alami penurunan, elastisitas dari pembuluh darahnya juga sudah mulai menurun, sehingga berimplikasi pada peningkatan tekanan darah," jelasnya.

Untuk kebiasaan yang bisa di ubah, misalnya Life Style, kurangi konsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung garam. Kemudian, rutin olah raga minimal dua kali dalam seminggu dengan durasi 15 hingga 30 menit. Dan masih banyak kebiasaan yang harus diubah jika ingin terhindar dari Hipertensi, salah satunya berhenti merokok.

"Usia yang paling rentan terkena Hipertensi, adalah usia lansia yakni 60 tahun keatas. Di usia tersebut sangat rentan terkena Hipertensi, bahkan usia produktif saat ini, usia belasan tahun sudah banyak yang terkena Hipertensi. Tentu ini sangat merugikan kita semua, kalau misalnya penerus bangsa ini sakit sakitan, bagaimana dengan keberlangsungan bangsa kita kedepan," jelasnya.

Pihaknya meyakini penyebab banyaknya usia produktif terkena Hipertensi lantaran pola hidup yang tidak teratur. Apalagi saat ini anak anak milenial banyak mengkonsumsi makanan cepat saji. Maka dari itu, kurangi konsumsi makan-makanan cepat saji.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow