Awal Ramadhan dan Si Putih Kecil

Mar 13, 2024 - 11:05
Mar 13, 2024 - 11:05
Awal Ramadhan dan Si Putih Kecil

INILAHTASIK.COM | Ramadhan tiba, Ramadhan tiba, Marhaban ya Ramadhan Marhaban ya Ramadhan. Nyanyi sebentar gak ngaruh teman, hehe. Mendengar kata Ramadhan, apa yang ada dalam benak kita? Takjil? Ngabuburit? Tarawih? Lebaran?

Bulan Ramadhan bulan yang penuh keberkahan ini selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh Umat Muslim di dunia loh. Why?

Bulan Ramadhan adalah Bulan yang sangat Istimewa bagi kaum Muslim karena pada bulan ini semua umat Muslim diwajibkan untuk melaksanakan puasa makan dan minum. Yakni menahan lapar dan haus dari sebelum terbitnya matahari hingga matahari terbenam. Dan pada saat itu amalan kita akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Membicarakan makan, ada yang khas nih di Indonesia yakni si putih kecil yang menjadi pokok utama bagi Masyarakat. Nasi atau beras, kalau kata orang Indonesia, "Belum makan, kalau belum makan nasi." Sudah menjadi kebiasaan Masyarakat Indonesia bahwa nasi adalah makanan pokok yang harus dipenuhi.

Jadi, beras adalah salah satu bahan pokok yang paling penting di Indonesia. Namun, ada yang bikin sedih pada awal Ramadhan ini, teman. Seharusnya kita menyambut bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan, tapi Umat Muslim malah dibuat kecewa dengan naiknya bahan pokok di Indonesia, yakni Beras.

Sangat disayangkan setiap tahun atau tepatnya awal Ramadhan beberapa bahan pangan di Indonesia meningkat, seperti; Beras, cabai, minyak goreng, hingga daging ayam. Hal itu tertera dalam media  www.jawapos.com pada tanggal 03 Maret 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan harga komoditas pangan akan mengalami inflasi pada bulan Ramadhan mendatang. Hal ini merupakan situasi musiman seperti tahun-tahun sebelumnya tertera dalam kabar berita www.cnbcindonesia.com pada tanggal 01 Maret 2024.

Miris bukan? Seharusnya awal Ramadhan kita fokus dalam meningkatkan ibadah dan beramal sholeh, namun hal itu tergeser karena berita kenaikan bahan pokok. Yang mana pasti masyarakat yang berekonomi rendah semakin bingung dan tercekik. 

Mensoroti hal tersebut, sebagai umat muslim di Indonesia apa yang harus kita lakukan agar tetap fokus dalam meningkatkan ibadah pada saat bulan Ramadhan?

Yang pertama, Mandi Subuh. Mandi sebelum subuh memiliki manfaat yang luar biasa loh, yakni dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Sehingga kita akan tetap merasa segar kala melaksanakan ibadah, baik itu ibadah wajib maupun sunnah.

Kedua, tidur yang cukup juga tak kalah penting agar tubuh kita tetap bugar saat melaksanakan ibadah dan aktivitas keesokan harinya.

Ketiga, yakni melakukan waktu senggang dengan hal yang bermanfaat agar puasa kita saat Ramadhan tetap mendapatkan pahala. Contohnya, membaca buku, menulis, dan berolahraga.

Keempat, menjaga sholat sunnah dan membaca Al-Qur'an. Hal di samping memang sangat diperhatikan saat Bulan Ramadhan karena pahala yang sangat dilipatgandakan.

Hal-hal di atas hanya sedikit tips agar kita tetap fokus dalam beribadah pada saat melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Namun, hal tersebut tidak menyelesaikan pokok permasalahan utama yakni kenaikan harga beras. 

Jadi, bagaimana menyelesaikan permasalahan kenaikan harga beras setiap awal Ramadhan?

Seharusnya negara yang terjun langsung untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memenuhi kebutuhan Masyarakat seperti, sandang, pangan, dan papan. Tapi, mengapa di negara yang mayoritas Muslim ini terlihat kalau negara seakan diam dan abai?

Kita bisa lihat kalau saat ini sistem yang dipakai adalah kapitalisme atau biasa disebut dengan sekulerisme. Yakni sistem yang memisahkan agama dari kehidupan, artinya aturan negara diatur oleh manusia yang bisa diubah kapan saja dan tidak mengikutsertakan agama atau Sang Pencipta.

Memangnya ada sistem yang tidak memisahkan agama dengan kehidupan?

Tentunya, ada dong. Itulah sistem Islam di mana peraturan hidup manusia berpatokan kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Pemimpin negara juga memiliki amanah yang besar yakni mengayomi seluruh rakyatnya, menjaga keamanan, dan ketahanan negara.

Nah, negara akan memenuhi kebutuhan makan rakyatnya, maka dari itu tidak akan ada rakyat yang mengeluh akan naiknya harga beras. Kebutuhan rakyat sudah pasti akan terpenuhi, seperti; makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan.

Itulah keistimewaan Islam yang dapat mengatur segala permasalahan umat. Jadi, jika negara memakai sistem Islam maka niscaya kita tidak akan terbebani dengan kenaikan harga beras lagi dan dapat fokus menjalankan ibadah puasa.

Wallahuallam

Oleh: Nur Hikmah (Komunitas Smart with Islam)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow