46 Tahun Mengabdi, BKPRMI Sukses Membentuk Generasi Muda Islami

INILAHTASIK.COM | 46 tahun mengabdi, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) sukses menjalankan peran membina generasi muda yang berakhlaqul karimah. Berawal dari masjid, BKPRMI menghadirkan tatanan pendidikan sesuai sunnah Rasul.

"Kami terus berupaya melaksanakan pembinaan kepada seluruh ustadz ustadzah untuk mencerdaskan bangsa dan menjadikan lembaga yang berkualitas. Oleh sebab itu pembinaan kepada para guru Taam, TKA, TPA dan PAUDqu terus dilakukanya agar target yang diharapkan bisa tercapai," kata Ustadz Nuki Anwar Sidiq SHI, Ketua DPD BKPRMI Kota Tasikmalaya, disela sela kegiatan milad ke 46, di Gor Sukapura Dadaha, Selasa 5 September 2023.

Selain itu, pihaknya juga secara rutin melaksanakan seminar gratis untuk para ustadz ustadzah, guna meningkatkan kualitas pendidikan di masing-masing lembaga. Kegiatan pembinaan tak hanya di tingkat kota saja, melainkan hingga di tingkat kecamatan dan kelurahan.

"Kami akan terus berupaya membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan nilai nilai akhlak kepada anak sejak dini, mulai tingkat PAUD sampai remaja masjidnya kita bina, melalui LPSDM," ucap Nuki.

Ia mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan pemerintah kepada para guru ngaji, dalam bentuk support intensif sebesar Rp 600 ribu per tahun.

Wakil Ketua DPRD Provinsi yang juga Ketua DPW BKPRMI Jawa Barat H Oleh Soleh SH mengatakan di usia ke 46 tahun, BKPRMI tetap istiqomah, tetap semangat dari pusat hingga daerah, bahkan hingga ke unit unit dan ke sekolah sekolah.

"Kami telah berkomitmen, ada atau tidak adanya bantuan dari pemerintah, BKPRMI akan terus menjalankan pengabdian  kepada Agama, Nusa dan Bangsa," ucap H Oleh.

Menurutnya, tahun emas, di tahun 2045 mendatang, tidak mungkin bisa terwujud dengan baik tanpa adanya kesolehan, termasuk adanya dukungan dari legislatif di tingkat pusat.

”Untuk itu, Insya Allah saya berikhtiar menjemput takdir menjadi bakal calon anggota DPR RI, agar dunia pendidikan kedepan tidak ada lagi disparitas, terutama kepada para penyelenggara pendidikan keagamaan,” ungkapnya.