Wujudkan Profil Pelajar Pancasila, SMKs PK Nurusalam Salopa Gelar Nobar Film G 30 S PKI

INILAHTASIK.COM | Setiap tanggal 30 September, bangsa Indonesia selalu diingatkan dengan sebuah bola sejarah kelam dan berdarah yang pernah menimpa bangsa ini di tahun 1965.

Peristiwa tragis ini disebut dengan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi oleh Partai Komunis Indonesia dengan pola akan mengubah kedaualatan bangsa ini dengan faham komunisme.

DN Aidit dan kawan-kawan menculik dan membunuh 6 Jendral dan 1 Perwira muda serta 1 anak kecil putra Jendral AH Nasution yang masih berusia 6 tahun, dengan dibunuh secara kejam dan memasukannya ke dalam sumur tua di sekitar Halim Perdana Kusumah yang dikemudian hari dikenal dengan nama Lubang Buaya.

Agar peserta didik selalu mengingat sejarah kelam bangsa ini, dan waspada terhadap bahaya laten komunis maupun faham komunis yang menyaru dalam faham-faham neo komunis di abad ini, mendasari sekolah-sekolah mengelar Nobar (nonton bareng) film G 30 S PKI di tempat belajar masing-masing. 

Kepala SMKs PK Nurusalam, Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Dedi ZM menegaskan bahwa nonton bareng ini sebagai upaya sekolah dalam menanamkan kembali masa kelabu sejarah bangsa ini di tanggal 30 September tiap tahunnya. 

“Ini sangat penting bagi kami untuk menjelaskan secara visual kepada anak-anak agar mereka benar-benar mengetahui alur sejarah yang sebenarnya dari peristiwa tersebut, jadi tak hanya mendapatkan pengetahuan peristiwa sejarah ini secuil dari buku atau dari maple PPKN,“ ungkapnya, Senin 30 September 2024.

Dedi menambahkan, kegiatan nobar ini pun sudah menjadi tradisi tahunan di sekolahnya dan akan terus ditanamkan sehingga para peserta didik mengetahui lebih dalam, bahkan khusus untuk kegiatan belajar mengajar di hari itu diganti dengan nonton bersama.

“Ini juga sebagai salah satu metode belajar bagi peserta didik terutama dalam konsep profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka Belajar, jadi setelah menonton anak-anak akan mengumpulkan laporannya kepada para guru mereka,“ pungkasnya.