Ulama Tasik Dukung Hasil Kinerja Tim Investigasi Ma'had Al Zaytun Bentukan Pemrov Jabar

KOTA TASIK, INILAHTASIK | Setelah bekerja hampir sepekan, tim investigasi yang dibentuk Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terkait polemik pimpinan pondok pesantren Al Zaytun melaporkan hasil temuannya ke Menkopolhukam Mahfud MD.

Laporan tersebut langsung disampaikan oleh Kang Emil kepada Menkopolhukam di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta pada hari Sabtu 24 Juni 2023. Laporan tim investigasi merupakan hasil wawancara langsung dengan Panji Gumilang selaku Pimpinan Ma'had Al Zaytun juga hasil olah data di lapangan.

Menurut Menkopolhukam, dari laporan tim investigasi yang disampaikan Gubernur Jabar, ada tiga persoalan yang mesti segera diambil tindakan, yaitu hukum pidana, administrasi dan sosial keamanan.

Untuk masalah pidana diserahkan penanganannya kepada pihak kepolisian, masalah administrasi diserahkan kepada Kemenag dan masalah kondusifitas keamanan wilayah diserahkan kepada Gubernur sebagai Kepala Daerah.

Menanggapi laporan tim investigasi tsb, salah seorang Ulama Tasikmalaya, KH. Muhammad Yan yan Al Bayani.S.Kom.I., M.Pd, menyambut positif hasil kinerja tim bentukan Gubernur Jabar tersebut. 

"Hasil laporan tim investigasi cukup bagus, tinggal pihak terkait segera menindaklanjutinya dengan cepat. Kepolisian segera tangani dugaan tindak pidananya, Kemenag segera ambil tindakan sangsi administrasinya dan Gubernur segera koordinasikan dengan pihak terkait mengenai kondisifitas serta keamanannya," tegas kiyai yang juga Ketua DPW FPI Kota Tasikmalaya, Minggu 25 Juni 2023.

"Andai penanganannya lamban, berlarut-larut apalagi sampai dipeti-es-kan, berarti dugaan adanya backing dari elit kekuasaan benar adanya," tutur KH. Muhammad Yan yan dengan tegas.

Mengenai adanya rencana aksi unjuk rasa ke kantor Kemenag di Jakarta, Senin 26 Juni 2023, yang menuntut penutupan Ma'had Al Zaytun, ia menegaskan bahwa itu adalah hak warga negara di alam demokrasi yang tentu  dijamin oleh Undang-Undang.

"Aksi tersebut mudah-mudahan menjadi warning untuk semua pihak bahwa kesesatan tidak boleh dibiarkan," tandanys. (dzm)