Soal Kasus Pencabulan: Polres Tasik Periksa Enam Saksi

Sementara untuk terlapor atau terduga pencabulan (oknum guru ngaji) belum dilakukan pemeriksaan, Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi.

Dec 14, 2021 - 23:32
Dec 14, 2021 - 23:36
Soal Kasus Pencabulan: Polres Tasik Periksa Enam Saksi

KAB.TASIK, INILAHTASIK.COM | Kasus Dugaan Pencabulan kepada sembilan santri yang juga pelajar Madrasah Aliyah (MA) di Selatan Kabupaten Tasikmalaya terus bergulir. Polres Tasikmalaya memastikan sudah memeriksa enam orang saksi dalam kasus tersebut. Selain lima korban, seorang saksi sudah diperiksa pihak kepolisian.

Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono ditemui di kantornya Selasa 14 Desember 2021 menuturkan, langsung kita tangani, para saksi dan pelapor, sudah dimintai keterangan, sementara baru enam orang. ungkapnya.

Sementara untuk terlapor atau terduga pencabulan (oknum guru ngaji) belum dilakukan pemeriksaan, Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi.

"Terlapornya belum kita sentuh, masih mengumpulkan bukti," ujarnya

Menyikapi persoalan ini, MUI Kabupaten Tasikmalaya mengumpulkan ratusan tokoh agama dan masyarakat, Selasa pagi. Mereka berembug untuk mencari solusi dan antisipasi kejadian serupa agar tidak terulang.

Para ulama meminta agar kasus dugaan pencabulan diusut tuntas, pelakunya diproses sesuai aturan perundang undangan yang berlaku. 

Menurut kacamata Agama pelakunya harus diproses, "Aibnya jangan disampaikan. Sekarang sudah menyebar informasinya tinggal pelakunya diproses hukum," ucap Sekretaris MUI Kabupaten Tasik, KH Edeng ZA, di Gedung Islamic Center, Selasa 14 Desember 2021.

Pemkab Tasikmalaya langsung bergerak cepat mengantisipasi kejadian asusila tersebut. Selain upaya pendampingan korban melalui KPAID, pemkab juga sengaja membuat Unit Pelayanan Teknis Khusus Perempuan dan Anak di tujuh wilayah.

Unit ini agar bekerja keras melakukan edukasi, pencegahan, hingga pendampingan kasus asusila.

"Kami sudah membentuk Unit Pelayanan Teknis di tujuh wilayah berkaitan dengan perlindungan perempuan dan anak. Untuk melakukan edukasi dan antisipasi kasus kasus seperti ini." ujar Sekretaris Daerah, Mohammad Zen.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow