Puan Sebut Angka Kematian Akibat Covid-19 Selama PPKM Masih Tinggi

Aug 23, 2021 - 18:56
Puan Sebut Angka Kematian Akibat Covid-19 Selama PPKM Masih Tinggi
Net

JAKARTA, INILAHTASIK.COM | Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti angka kematian akibat Covid-19 yang masih tinggi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ia mengakui tren kasus positif Covid-19 menurun seiring penerapan PPKM Level 4. Namun, dirinya mengingatkan bahwa angka kematian masih begitu tinggi beberapa waktu terakhir.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, angka kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan setiap hari mencapai di atas 1.000 kasus, sejak PPKM 16 Agustus 2021 (Jawa-Bali) dan 9 Agustus 2021 (Luar Jawa dan Bali) hingga berakhir Senin (23/8).

Angka tersebut sangat tinggi, sementara diperkirakan banyak kasus kematian yang belum dilaporkan. Hingga Minggu (23/8), 126.372 orang pasien Covid-19 di Indonesia telah meninggal dunia.

Pada Selasa (27/7), angka kematian pasien Covid-19 menyentuh jumlah tertinggi selama pandemi Covid-19. Saat itu, Indonesia melaporkan 2.069 orang mati akibat Covid-19 dalam waktu 24 jam.

"Setelah PPKM diperpanjang, memang terlihat adanya tren penurunan penambahan kasus Covid-19, tapi harus menjadi perhatian bersama soal indikator angka kematian yang sampai sekarang masih cukup tinggi," kata Puan lewat keterangan tertulis, Senin 23 Agustus 2021.

Pihaknya menyoroti sejumlah daerah dengan angka kematian pasien Covid-19 yang tinggi, yaitu Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Aceh, Gorontalo, Kalimantan Timur, DI Yogyakarta (DIY), Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah. Ia meminta pemerintah memberi perhatian khusus pada daerah-daerah ini.

Ketua DPP PDIP itu meminta kematian pasien Covid-19 jadi bahan evaluasi penerapan PPKM. Ia meminta pemerintah harus bisa menekan angka kematian akibat Covid-19 jika PPKM kembali diperpanjang.

"Bagi daerah-daerah yang angka kasus kematian Covid-19 masih tinggi, harus hati-hati kalau ingin melonggarkan pembatasan kegiatan. Hal ini sejalan dengan rekomendasi WHO," tutur Puan.

Ia juga meminta pemerintah tak lengah dalam melaksanakan tes, telusur, dan perawatan (3T). Puan tak ingin tiga upaya utama penanganan pandemi Covid-19 itu dikendorkan karena pemerintah sibuk melakukan vaksinasi.

"Jangan karena ingin mengejar target vaksinasi, kemudian indikator-indikator penanganan pandemi lainnya jadi kendor. Pastikan semua berjalan bersamaan karena semuanya sama-sama penting untuk menyelamatkan rakyat dari badai Corona," tegasnya. **

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow