Polisi Tetapkan Tersangka AS Oknum Guru Ngaji Cabul

Dec 17, 2021 - 00:22
Dec 17, 2021 - 00:22
Polisi Tetapkan Tersangka AS Oknum Guru Ngaji Cabul

KAB. TASIK, INILAHTASIK.COM | Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan seorang oknum guru ngaji di Tasikmalaya Selatan, akhirnya terungkap. Polisi menetapkan AS (48) sebagai tersangka pelaku cabul atas tiga orang santriwati di Pondok Pesantren tempat pelaku mengajar.

Penetapan pelaku AS sebagai tersangka setelah sebelumnya pihak kepolisian melakukan pendalaman atas laporan yang diterima, dengan memeriksa sejumlah korban dan saksi kasus dugaan cabul tersebut.

Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono saat menggelar Konfrensi Pers di Mapolres, Kamis 16 Desember 2021 menuturkan, ini merupakan perkembangan atas laporan perkara pada 7 Desember lalu, atas kasus dugaan pencabulan.

"Hari ini, kami sudah bisa menetapkan tersangka, setelah melengkapi alat bukti," ucapnya.

Dari beberapa korban yang diperiksa, katanya, baru tiga orang santriwati yang menjadi korban cabul pelaku, lengkap dengan barang buktinya. 

Kapolres menyebut, modus tersangka ini, pada subuh atau pagi hari, menawarkan kepada anak asuh atau anak didiknya yang kebetulan lagi sakit, ditawari untuk dilakukan pengobatan, dan disitulah terjadi aksi cabul oleh pelaku.

Barang bukti yang berhasil diamankan diantaranya ada handphone lengkap dengan Sim Card-nya dan bukti petunjuk percakapan antara korban dan tersangka, serta baju yang dipakai saat itu, kemudian selimut.

"Kami akan terus dalami kasus ini, tidak menutup kemungkinan ada korban lain. Aksi cabul pelaku ini sudah berlangsung sejak lima tahun yang lalu," tuturnya.

Menurutnya, masyarakat sangat mendukung upaya kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini, pihaknya ingin segera meng-clear-kan agar masyarakat merasa tenang, ada kepastian hukum, kemudian tidak tergiring oleh isu-isu lainnya.

Para korban, lanjut Kapolres, merupakan anak dibawah umur, sehingga pasal yang dikenakan sesuai Undang-undang perlindungan anak, pasal 82 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Ketua PC NU Kabupaten Tasikmalaya, KH Atam Rustam mengapresiasi atas langkah kepolisian yang langsung bergerak cepat menangani persoalan ini, begitupun dengan pihak KPAID.

Sekarang masyarakat tidak kebingungan, karena sudah tertuju pada satu pelaku, oknum tenaga pengajar. Mudah-mudahan tidak ada lagi Hoax yang beredar.

Atas kejadian ini, Atam berharap, masyarakat tidak sampai muncul ucapan yang tidak baik tentang pesantren, jangan sampai memengaruhi para orang tua untuk memasukan putra putrinya ke pesantren. Ia menegaskan, anak-anak tetap harus belajar di pesantren, dan mengikuti kegiatan pengajian di pesantren.

Menurutnya, saat ini lembaga dimana pelaku ini mengajar, masih tetap beroperasi, karena tidak ada sangkut paut dengan lembaga, ini murni prilaku pribadi pelaku.

Ia berpesan kepada tersangka, semoga kejadian ini menjadi cambuk bagi yang bersangkutan untuk tidak melakukan hal serupa. Dan bagi masyarakat, peristiwa ini semoga dapat menjadi acuan dalam memilih lembaga pendidikan, jangan sampai putra putrinya menjadi korban.

Atam meminta pihak Pemkab, bisa lebih sigap dengan adanya kejadian ini, seperti sigapnya pihak kepolisian dan KPAID. 

Senada dengan Ketua PC NU, Ketua KPAID Kabupaten Tasik, Ato Rinanto mengapresiasi kinerja kepolisian sehingga bisa dengan cepat mengungkap pelaku cabul terhadap santri, yang sudah ditetapkan menjadi tersangka.

"Ini merupakan upaya bersama dalam menyelamatkan dan mengembalikan marwah Pondok Pensantren. Sehingga yang kami lakukan ini, buah dari hasil komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak, termasuk keluarga korban, dengan niatan untuk memutus mata rantai agar tidak ada lagi korban berikutnya," ungkapnya

Ato menyebut, ini sebuah langkah sulit, namun harus kita ambil. Sekali lagi, ini adalah keputusan bersama yang diambil, dan berharap ini adalah kejadian pertama dan terakhir di Kabupaten Tasik. Ia mengajak untuk sama-sama menjaga anak.

Menurutnya, saat ini para korban dalam kondisi baik, setelah dilakukan pendampingan. "Alhamdulillah kondisinya berangsur baik, sudah tidak ada traumatik yang membekas atas peristiwa yang mereka alami," pungkasnya. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow