Petugas Gabungan Lakukan Ramcek Kendaraan di Terminal Singaparna, Mayoritas Laik Jalan

Dec 20, 2024 - 22:13
Petugas Gabungan Lakukan Ramcek Kendaraan di Terminal Singaparna, Mayoritas Laik Jalan
Petugas Dinas Perhubungan Kab. Tasikmalaya tengah mengecek kelaikan kendaraan di terminal Singaparna. Jumat (20/12/24).

INILAHTASIK.COM | Jelang Natal dan Tahun Baru, petugas gabungan dari Polres Tasikmalaya, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, menggelar uji kelaikan kendaraan, Jumat, 20 Desember 2024. Puluhan bus antar kota antar provinsi dan antar kota dalam provinsi di Terminal Singaparna diperiksa satu persatu.

Selain kelengkapan administrasi, teknis kendaraan juga turut diperiksa petugas dengan detail, mulai dari fungsi pengereman, kondisi ban, wiper, lampu, klakson hingga kelengkapan pemecah kaca dan ketersediaan alat pemadam kebakaran pun turut diperiksa.

"Kami (Polres Tasikmalaya-red) bersama Dishub dan Dinkes Kabupaten Tasikmalaya lakukan uji kelaikan kendaraan dan memeriksa kesehatan Sopir, sebagai bentuk kesiapan kita hadapi Nataru," kata Ipda Indra Firmansyah, KBO Satlantas Polres Tasikmalaya, kepada wartawan, Jumat, 20 Desember 2024.

Petugas masih mendapati kendaraan bus yang administrasinya tidak lengkap. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) belum diperpanjang alias sudah kadaluarsa.

"Kita imbau agar operator bus segera melengkapi administrasi kendaraannya. Apalagi ini mau digunakan angkutan," tegas Indra. 

Kepala Bidang Angkutan, Dishubkominfo Kabupaten Tasikmalaya, A Mulyadi, memastikan seluruh armada bus laik jalan. Pihaknya belum memasang stiker tanda laik jalan, karena menunggu pemeriksaan lanjutan dari Kementrian Perhubungan.

"Mayoritas laik jalan, tapi kami belum tempel stiker laik jalan, karena belum turun dari Kemenhub nya," ujar A Mulyadi.

Selain memeriksa kelaikan kendaraan, para sopir angkutan juga diperiksa kesehatannya. Beberapa sopir diketahui alami tensi tinggi akibat kelelahan.

Seorang sopir mengaku tensi darahnya menjadi tinggi usai mengkonsumsi petai. Sopir yang memiliki masalah kesehatan dilarang jalan. Mereka harus istirahat hingga kondisinya pulih.

"Saya tensi naik 160, kurang rehat, tambah habis makan petai tadi. Istirahat dulu lima jam sudah bisa jalan lagi," ucap Yaya Sutarya, Sopir Bus. 

Beberapa sopir lainnya mengeluh pusing karena lelah usai berkendara jauh. Mereka akhirnya diminta untuk istirahat.

Uji kelaikan kendaraan digelar untuk antisipasi kecelakaan lalu lintas fatal akibat kendala teknis dan faktor kesalahan manusia.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow