Monev Kegiatan Pembangunan, Yusuf Tekankan Kualitas Pekerjaan

Nov 3, 2021 - 18:17
Nov 3, 2021 - 18:17
Monev Kegiatan Pembangunan, Yusuf Tekankan Kualitas Pekerjaan

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Wali Kota Tasikmalaya, H. Muhammad Yusuf melakukan monitoring kegiatan pembangunan tahun anggaran 2021 pada Selasa 02 November 2021.

Sejumlah titik kegiatan pembangunan dipantau langsung oleh tim yang dipimpin orang nomor satu di Kota Tasik.

Di antaranya, kegiatan pembangunan Gedung Farmasi Dinas Kesehatan, Rehabilitasi ruang UKS, dan Toilet SD Negeri Sukarame, pembangunan lanjutan gedung kantor Kelurahan Tugujaya, dan Rehabilitasi gedung Kesenian.

Yusuf mengatakan, pihaknya akan membuat kebijakan, tahun depan kegiatan pembangunan tidak akan dilakukan monitoring dan evaluasi (Monev).

Ke depan, katanya, pola pengendaliannya lebih pada kegiatan tahap akhir kegiatan saat ceklis hasil pekerjaan, baru turun ke lapangan memastikan hasil pekerjaan sesuai dengan spek yang sudah ditentukan.

"Kalau di monev saat pekerjaan masih berlangsung, misal yang kita monev hasilnya baru 50 persen, sementara pengerjaan sisanya kan kita tidak tahu. Kedepan standar belanjanya akan kita ubah, saat PHO (Provisional Hand Over) atau serah terima hasil pekerjaan," ujarnya.

"Jadi, nanti ketika pekerjaan sudah selesai, nanti kita cek, berapa yang harus diserap, berapa yang harus dikenakan denda, kalau misal pelaksana pekerjaan melebihi waktu yang ditentukan,"  tambahnya.

Ia menyebut, jika sudah ada surat PHO ke dinas teknis, baru turun ke lapangan. Dengan begitu, hasil pekerjaan diharap memiliki kualitas lebih sesuai dengan yang ditetapkan.  

“Dari awal kita tekankan bahwa kualitas hasil pekerjaan harus betul-betul sesuai dengan spek, sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat,” ucapnya.

Lebih lanjut, Yusuf mengungkapkan, beberapa waktu lalu ada kegiatan yang terpaksa dihentikan, mengingat pekerjaan tersebut sumber anggarannya dari bantuan provinsi dan khawatir terjadi refocusing.

Selain itu, pelaksana pekerjaan juga memberhentikan kegiatan, karena khawatir anggarannya tidak ada, sementara SPK sudah turun. Jika refocusing Banprov ini terjadi, untuk kegiatan yang di danai dari bantuan provinsi, paling dikurangi volume pekerjaannya.

“Dari 490 paket kegiatan, sekitar 169 yang di refocusing. Tapi pada dasarnya semua tetap berjalan, tidak ada yang ditangguhkan,” tandasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow