Marak Anak Terjerat Prostitusi Online, kok bisa? 

Aug 7, 2024 - 14:10
Marak Anak Terjerat Prostitusi Online, kok bisa? 

INILAHTASIK.COM | Prostitusi merupakan penyakit masyarakat yang menjadi masalah serius. Sebab, prostitusi atau dikenal dengan pelacuran adalah aktivitas pertukaran hubungan seksual dengan imbalan berupa uang. 

Transaksi haram ini bukanlah hal yang baru, melainkan sudah ada sejak jaman dahulu bahkan sebelum IsIam datang. 

Dahulu, prostitusi dilakukan dengan tatap muka secara langsung atau datang ke lokalisasi. Namun, seiring kemajuan teknologi kini prostitusi dapat dilakukan secara online. Hanya dengan bermodalkan gadget dan kuota, para mucikari, pekerja seks dan pengguna bisa bertransaksi. 

Pelaku prostitusi kini sudah menjalar sampai ke anak-anak. Mirisnya, tidak sedikit dari orangtua mereka mengetahui aktivitas yang dilakukan anaknya dan mereka membiarkan anak mereka menjadi pekerja seks. 

Mengutip dari iNews.id, 25 Juli 2024, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri membongkar sebanyak 1.962 kasus orang diperjualbelikan oleh muncikari melalui media sosial, dan 19 di antaranya merupakan anak di bawah umur.

Beberapa penyebab maraknya prostitusi diantaranya adalah faktor ekonomi, pendidikan, sanksi yang tidak tegas, ditambah lemahnya iman masyarakat.

Pengelolaan sumber daya alam yang banyak dikuasai oleh para pemilik modal, menjadikan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Sebab, mereka hanya memikirkan untung tanpa peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. 

Alhasil masyarakat melakukan berbagai cara buat mempertahankan hidup, termasuk dengan jalan prostitusi. 

Hal tersebut dilakukan karena pendidikan masyarakat hanya bertujuan untuk menghasilkan generasi yang mampu mencetak pundi-pundi uang. Tanpa ada penanaman akidah yang kuat. 

Halal haram tak lagi menjadi patokan, sebab sistem hari ini memisahkan peran agama dari kehidupan. 

Sanksi terhadap oknum yang memudahkan transaksi prostitusi atau mucikari, terlihat kurang tegas. Sehingga transaksi haram ini terus berulang dan semakin marak. 

Inti dari maraknya prostitusi tiada lain hanyalah satu yakni kerusakan sistem yang diterapkan hari ini, sistem yang berorientasi materi dengan akidah pemisahan agama dari kehidupan (kapitalisme sekulerisme). 

Lain halnya jika sistem IsIam yang dihadirkan ditengah masyarakat. Sistem yang berasal dari pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan, Allah Swt. ini akan menciptakan rahmat bagi seluruh alam. 

Dalam IsIam negara berkewajiban mengurus rakyat dengan sempurna. Oleh karena itu, negara akan memastikan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Mulai dari kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan juga keamanan. 

Untuk menghindari generasi dari paparan pornografi yang bisa menghantarkan ke pintu prostitusi, negara akan memfilter tayangan-tayangan di televisi maupun media sosial. 

Dalam pendidikan, negara akan memberikan kurikulum pendidikan berbasis akidah IsIam. Sehingga melahirkan generasi kuat, beriman, dan bertakwa. 

Seandainya terjadi kerusakan masyarakat seperti prostitusi, negara akan memberikan sanksi yang memberikan efek jera pelaku, serta mencegah masyarakat melakukan hal yang sama. 

Sudah saatnya kita mengembalikan semua aturan kehidupan hanya dengan aturan Allah swt. Karena semua kerusakan yang tampak dimuka bumi ini dikarenakan ulah tangan-tangan manusia yang tidak mau tunduk pada syariatNya. 

Allah berfirman yang artinya:

" Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" (TQS.Ar-Rum : 41).

Wallahua'lam bisshowab.

Oleh : Yayat Rohayati

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

hakiki COO at @nextdigitalidn | @nextshortbio | @ideviceidn