Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Dugaan Skandal Raibnya Aset Milik Pemkot Tasikmalaya

INILAHTASIK.COM | Soroti puluhan Aset Daerah yang di duga raib, Perhimpunan Mahasiswa Independen Tasikmalaya (PMIT) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Badan Pengolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tasikmalaya, Rabu 05 maret 2025.
Sebanyak 48 unit kendaraan milik aset Pemkot Tasikmalaya senilai Rp 2,8 miliar diduga raib. Aksi ini merupakan aksi lanjutan, setelah sebelumnya mahasiswa melakukan audensi dengan pihak BPKAD di gedung DPRD Kota Tasikmalaya beberapa waktu lalu.
"Kami minta kepada orang yang pantas di pinta pertanggung jawaban atas ganti rugi terhadap aset negara yang di duga hilang. Jika tidak ada yang bertanggungjawab, maka persoalan ini akan di bawa ke ranah hukum," ungkap Ujang Amin, Ketua Umum PAMIT dalam orasinya di halaman kantor BPKAD Kota Tasikmalaya.
Ia menyebut, ada sejumlah aset yang telah berganti plat dari plat merah menjadi plat hitam, baik kendaraan roda dua maupun roda empat, bahkan nomor polisi nya pun sudah tidak ada.
"BPKAD harus bertanggung jawab atas sejumlah aset yang belum bisa diketahui dimana rimbanya," tegas Ujang.
Sementara itu, Kepala Bidang Aset Daerah BPKAD Kota Tasikmalaya, Hj Yeni Mulyani mengatakan, saat ini ada 15 unit kendaraan yang bisa di hadirkan dan bisa di cek sesuai data yang dimiliki oleh rekan rekan mahasiswa. Kemudian ada juga beberapa aset yang di operasionalkan oleh pihak lain, seperti PMI, Pramuka, dan DKM Mesjid Agung.
"Sebagian tidak bisa dihadirkan, karena kondisi kendaraannya mogok, tapi mereka siap untuk on the spot, bahkan termasuk 8 unit yang ada di KPU, yang kondisinya rusak berat," ujarnya.
Selain itu, lanjut Yeni, ada juga aset yang sudah di lelang beberapa unit dan itu aman, bahkan risalah lelang dari KPKNL juga ada dan itu di siapkan.
Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan provinsi, untuk menelusuri beberapa aset berplat D. "Kalau disana sudah tercatat, kita akan konsultasikan dengan BPK untuk di keluarkan dari daftar barang milik daeah. Artinya bukan hilang, tapi aset tersebut tercatat sebagai barang milik provinsi," kata Yeni.
"Dari jumlah 48 unit kendaraan, masih ada 5 kendaraan yang posisinya masih di telusuri oleh kami," pungkasnya.
What's Your Reaction?






