Lonjakan Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi yang Terpuruk di Tasikmalaya, Ini Kata DPRD
INILAHTASIK.COM | Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan yang signifikan. Selama empat tahun terakhir, terdapat penambahan sebesar 67.110 jiwa.
Situasi ini diungkapkan dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) untuk tahun anggaran 2024 oleh Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. DPRD Kabupaten Tasikmalaya juga memberikan perhatian serius terhadap masalah ini.
Akibat kondisi tersebut, Kabupaten Tasikmalaya kini menjadi salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Barat. Selain itu, pertumbuhan ekonomi daerah ini juga mengalami kemunduran.
Dani Fardian, anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tasikmalaya, menjelaskan bahwa pada tahun 2019, jumlah penduduk miskin mencapai 311.848 jiwa, sementara pada tahun 2023 meningkat menjadi 378.958 jiwa.
"Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya perlu melakukan tindakan yang lebih serius," ujar Dani pada Senin, 9 September 2024.
Dia juga menambahkan bahwa peningkatan kemiskinan ini disertai dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya hanya mencapai 4,69 persen.
"Di Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya berada di urutan ketiga terbawah, setelah Banjar dengan 4,63 persen dan Subang dengan 4,64 persen," lanjut Dani.
Menurut Dani, salah satu penyebab kemiskinan yang meningkat dan pertumbuhan ekonomi yang melambat di Kabupaten Tasikmalaya adalah pembangunan infrastruktur yang tidak merata.
"Solusinya adalah melakukan perbaikan besar-besaran. Saya menyadari ini merupakan tantangan berat, terutama dengan rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, kolaborasi dengan pemerintah provinsi, pusat, dan bahkan investor dapat diupayakan," ujarnya.
What's Your Reaction?