Kasus HPKP 2 Terus Bergulir, Diduga Ada Oknum Aparat “Masuk Angin”

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Kasus HPKP 2 di Kota Tasikmalaya terus bergulir. Karena tidak ada tindak lanjut dari aparat penegak hukum khususnya Kejaksaan Negeri Kota Tasikmalaya atas laporan yang sudah masuk, Komisi Opat yang terdiri dari LSM GMBI, SIPATUTAT, LSM Berantas dan SWAP bakal menggelar aksi mosi tidak percaya ke Kantor Kejari Kota Tasikmalaya.

Menyusul komentar pedas Ketua LSM GMBI Distrik Kota Tasikmalaya, Dede Sukmajaya yang mengemuka baru-baru ini, kini giliran Ketua LSM Berantas, Heri Ferianto angkat bicara. Ia menegaskan bahwa pembobolan Bank BTN dengan modus kredit fiktif HPKP 2 merupakan kejahatan kerah putih yang harus diberantas tuntas.

“Lantaran selain dapat merugikan masyarakat yang dijadikan sebagai nasabah fiktif, kejahatan ini pun terindikasi bisa mengakibatkan kerugian Negara,” ucapnya, Senin 15 November 2021.

Baca Juga: Tumpul Tangani HPKP 2, Kejari Kota Tasik Bakal Dikepung Koalisi Opat

Dengan demikian, pihaknya pun akan menggelar aksi lanjutan “Kepung Kantor Kejaksaan Negeri Kota Tasikmalaya” pada hari Rabu 17 November 2021.

Adapun tuntutan yang disampaikan yaitu mendesak Kejaksaan Negeri Kota Tasik segera menangkap tersangka berinisial SR, Oknum Pegawai Bank BTN, Oknum Notaris, dan juga Oknum Pengurus HPKP 2.

Ia juga menegaskan, jika Kejari Kota Tasik tidak mampu menyelesaikan kasus tersebut, maka pihaknya menuntut agar segera melimpahkan kasusnya kepada pihak kepolisian.

“Kami tidak segan-segan melaporkan kasus ini ke Komisi Kejaksaan dan Jamwas atas ketidakprofesionalan Kejari Kota Tasikmalaya dalam menangani kasus HPKP 2 yang mangkrak selama 3 tahun. Selain itu, kami pun menduga ada oknum di tubuh Kejari yang sudah kemasukan angin,” ujarnya.

Sementara itu, dengan singkat Sekjen SWAP, Diki menilai selama ini Kejaksaan Negeri Kota Tasikmalaya tidak profesional dan lamban serta pilih-pilih dalam penanganan perkara.