Jelang Pemungutan Suara Ulang, KPU Kabupaten Tasikmalaya Diminta Gencarkan Sosialisasi

INILAHTASIK.COM | Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia merencanakan tahapan Pemungutan Suara Ulang di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu 19 April 2025. Saat ini KPU Kabupaten Tasikmalaya terus melakukan proses tahapan PSU.
Usai menerima pendaftaran calon pengganti Ade Sugianto yang di diskualifikasi Mahkamah Konstitusi, KPU juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan Cabup pengganti Ade Sugianto, yang tak lain istrinya, Ai Diantani, pada Rabu, 12 Maret 2025.
Meski tahapan pemungutan suara ulang terus dijalankan KPU, namun sosialisasi pelaksanaan PSU belum menyeluruh. Banyak masyarakat terutama lansia yang belum mengetahui akan ada pemungutan suara ulang pilkada.
"Belum tau mau ada pilkada lagi. Tapi nyoblos lagi saya mah, mau aja. Kunaoan pilkada deui (kenapa pilkada lagi-red)?," ucap Endang, salah satu warga, saat ditemui wartawan, Senin, 10 Maret 2025.
Pengamat Politik yang juga Dosen Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung, Dr Maulanna Jannah meminta agar KPU Kabupaten Tasikmalaya gencar melakukan sosialisasi PSU hingga ke pelosok. Apalagi, waktu pemilihan hanya tinggal hitungan hari.
"Kami minta KPU gencarkan sosialisasi ke masyarakat, bahwa mau ada PSU. Biar apa? Biar hak pilih naik," ucap Maulana Jannah, kepada wartawan, Senin siang, 10 Maret 2025.
Ia juga KPU mengefisiensikan anggaran PSU di pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang terbatas. Kegiatan yang sifatnya seremonial sebaiknya dihapus karena hanya menghamburkan anggaran.
"Saya sarankan tidak ada kegiatan seremoni, karena hanya menghamburkan anggaran saja, apalagi saat ini dalam kondisi efisiensi," kata Maulana.
"Debat publik misalnya, tidak perlu dilaksanakan karena pasangan calon masih memiliki Visi Misi yang sama. Kalaupun harus dilaksanakan sesuai tahapan, maka lakukan dengan efektif dan efisien," sambungnya.
Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ami Imron Tamami membenarkan jika anggaran PSU terbatas. Untuk kegiatan seremoni yang biasanya dilaksanakan di hotel nyaris tidak ada. Kegiatan rapat juga dilakukan secara daring.
"Semua kegiatan akan disederhanakan dengan cara zoom," kata Ami.
Berkaitan dengan tahapan pemilu, lanjut Ami, akan tetap dilaksanakan sesuai aturan, termasuk debat, hanya satu kali. Teknis pelaksanaanya, baik tempat, jumlah pendukung hingga penyebarluasan informasi debat dibatasi.
"Untuk formatnya paling kita sederhanakan, pendukung yang masuk sedikit, tidak di hotel, penyiarannya melalui kanal youtube, tidak di media TV Nasional," tutur Ami.
Pelaksanaan PSU Kabupaten Tasikmalaya kembali menelan anggaran yang tidak sedikit, berkisar antara Rp 50 hingga 55 miliar rupiah.
What's Your Reaction?






