HIV di Kota Tasikmalaya Capai 1.330 Kasus, 248 Penderita Meninggal Dunia

INILAHTASIK.COM | Penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami peningkatkan sejak awal Januari 2024 hingga November 2024, jumlahnya mencapai 1.330 kasus, 248 diantaranya meninggal dunia. Dinas Kesehatan terus perbanyak skrening, dan baru mencapai 16.374 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat mengatakan, peningkatan kasus HIV sejak Januari 2024 hingga November 2024 memang terjadi penambahan setelah dilakukan skrening usia produktif berisiko tinggi kepada 16.374 orang. Dari hasil pemeriksaan, tercatat 138 orang positif, tiga diantaranya meninggal belum masuk obat antiretroviral (ARV).
"Kasus HIV di Kota Tasikmalaya sejak bulan Januari 2004 hingga November 2024 tercatat ada 248 meninggal, dan paling banyak tahun ini hubungan lelaki seks dengan lelaki (LSL)," kata Uus kepada wartawan, baru baru ini.
Pihaknya melalui Puskesmas terus memperbanyak skrening, tujuannya untuk menekan bertambahnya kasus tersebut di Kota Tasikmalaya.
Ia menyebut, kasus HIV yang terjadi sejak Januari hingga Oktober 2024, teridentifikasi berdasarkan hasil skrening pada usia produktif berisiko tinggi kepada 16.374 orang, hasilnya ditemukan ada 138 orang terjangkit HIV.
"Berdasarkan catatan paling banyak hubungan lelaki seks dengan lelaki (LSL), waria, sifilis, wanita pekerja seks (WPS), ibu hamil (Bumil), TBC dan 3 orang meninggal belum masuk obat antiretroviral (ARV)," papar Uus.
Menurutnya, HIV tidak berpotensi menular melalui salaman, pelukan, berbagi alat makan, air ludah, penggunaan alat toilet, keringat, atau lainnya.Penularannya melalui cairan tubuh, darah, air susu ibu, sperma, dan vagina.
"Para penderita sampai saat ini masih dalam tahap pengobatan dengan obat antiretroviral (ARV). Mudah-mudahan mereka bisa hidup sehat, normal seperti biasa, asal rutin minum obat," kata Uus.
What's Your Reaction?






