Diduga Kecapean Antri Bansos, Nana Meregang Nyawa
Korban diduga mengalami kelelahan karena beberapa kali datang ke kelurahan tapi tidak kunjung bisa direalisasikan oleh PT Pos dengan alasan tidak jelas.
KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Nana (55) warga Kampung Peundeuy Urug, Kawalu, Kota Tasikmalaya harus meregang nyawa demi mendapatkan uang bansos sebesar Rp 500 ribu yang dibagikan pemerintah melalui PT Pos Indonesia, Jum'at 15 April 2022.
Hal itu seperti diungkapkan Belly pengurus Karang Taruna Kecamatan Kawalu Biro Kemasyarakatan. Ia menuturkan, saat itu Nana tengah mengurus bansos dari pagi bolak balik ke kelurahan karena belum bisa dicairkan.
“Iya ada kejadian korban meninggal dunia akibat kelelahan mengantri bansos uang tunai Rp 500 ribu. Korban bernama Nana. Ia dari pagi bolak balik ke kelurahan,” terang Belly melalui pesan singkat WhatsApp, Jum'at sore 15 April 2022.
Menurutnya, korban diduga mengalami kelelahan karena beberapa kali datang ke kelurahan tapi tidak kunjung bisa direalisasikan oleh PT Pos dengan alasan tidak jelas.
“Mungkin karena kecapean. Beberapa kali datang, tapi tidak kunjung bisa direalisasikan oleh PT Pos, dengan alasan yang tidak jelas,” tambahnya.
Belly mengungkapkan, upaya pelonggaran sempat diajukan oleh para pengurus kepada PT Pos, tapi tetap tidak diindahkan karena harus sesuai dengan nomer antrian dan harus sesuai prosedur.
“Sempat para pengurus meminta kelonggaran kepada pihak PT Pos, tapi tetap tidak diindahkan, katanya harus sesuai dengan nomor antri dan prosedur,” ujarnya.
Diketahui, Nana meninggal sekitar pukul 17.30 WIB. “Barusan sekitar jam 17.30 meninggal, mungkin karena kecapean demi uang 500 ribu. Korban juga diketahui mempunyai riwayat penyakit jantung,” ucapnya.
Pihaknya meminta agar peristiwa agar menjadi bahan pertimbangan pemerintah. Pemerintah harus bertanggung jawab, Dinsos juga harus turun tangan melihat situasi ini.
What's Your Reaction?
