Cegah Kekerasan Terhadap Anak di Bawah Umur: Peran Pendidikan, Kesadaran, dan Dukungan Keluarga

May 15, 2023 - 15:47
Cegah Kekerasan Terhadap Anak di Bawah Umur: Peran Pendidikan, Kesadaran, dan Dukungan Keluarga
Ilustrasi net

OPINI, INILAHTASIK.COM | Anak-anak di bawah umur adalah kelompok yang paling rentan mengalami kekerasan. Mereka belum memiliki kemampuan untuk melindungi diri sendiri. Tidak heran jika mereka belum memiliki akses untuk melaporkan kekerasan yang mereka alami.

Kekerasan terhadap anak-anak di bawah umur akan berdampak pada perkembangan fisik dan mental mereka, bahkan berdampak pada kehidupan mereka di masa depan.

Kekerasan terhadap anak bisa terjadi di mana saja, baik di rumah, sekolah, atau tempat-tempat umum lainnya. 
Kekerasan tersebut bisa berupa kekerasan fisik, seksual, maupun psikologis. 

Anak-anak dengan kebutuhan khusus atau anak-anak yang tinggal dalam kondisi tidak stabil, seperti anak yatim piatu atau yang tinggal di lingkungan miskin, lebih rentan terhadap kekerasan.

Selain berdampak pada luka fisik dan trauma mental, anak-anak yang mengalami kekerasan sering mengalami masalah dalam perkembangan sosial dan emosional mereka. 
Banyak dari mereka menjadi lebih tertutup dan cenderung menghindari interaksi sosial, bahkan menunjukkan perilaku agresif sebagai bentuk pelampiasan rasa sakit dan kemarahan yang mereka rasakan.

Namun, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kekerasan tersebut, yaitu dengan meningkatkan kesadaran tentang masalah ini. Semua orang harus menyadari bahwa kekerasan terhadap anak di bawah umur adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian khusus.

Semakin banyak orang menyadari tentang kekerasan ini, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi tanda-tanda dan melaporkannya ketika terjadi.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kekerasan terhadap anak di bawah umur:

1. Pendidikan: Penting untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya tidak melakukan kekerasan terhadap anak. Anak-anak juga perlu diberi pendidikan tentang cara melindungi diri sendiri.

2. Penguatan hukum: Hukum yang mengatur kekerasan terhadap anak harus diperketat dan ditegakkan dengan tegas. Orang yang melakukan kekerasan terhadap anak harus dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Peningkatan kesadaran: Kesadaran tentang pentingnya melindungi anak dari kekerasan harus ditingkatkan melalui sosialisasi, seperti kampanye kesadaran di media sosial, televisi, radio, dan media lainnya.

4. Pelaporan: Orang yang mengetahui atau mencurigai kasus kekerasan terhadap anak harus segera melaporkannya kepada pihak berwajib. Pelaporan dapat membantu dalam pencegahan dan pengungkapan kasus kekerasan terhadap anak.

5. Meningkatkan dukungan keluarga: Mendukung keluarga dan memberikan dukungan yang cukup kepada orang tua dapat membantu mengurangi kekerasan terhadap anak. Program-program dukungan seperti konseling keluarga dan layanan kesehatan mental dapat membantu keluarga dalam mengatasi masalah dan mencegah kekerasan pada anak.

Selain itu, penting untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak di sekolah dan masyarakat tentang hak-hak mereka dan cara melindungi diri.

Anak-anak perlu menyadari bahwa mereka berhak untuk hidup tanpa kekerasan dan bahwa ada orang-orang yang dapat membantu mereka jika mereka merasa tidak aman atau sakit. 

Kita juga perlu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak, di mana mereka merasa aman dan dilindungi. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan keamanan di lingkungan di mana anak-anak berinteraksi, seperti di sekolah atau tempat bermain.

Selain itu, kita juga harus memberikan akses kepada anak-anak yang mungkin mengalami kekerasan ke sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan.

Dalam mengatasi masalah kekerasan terhadap anak di bawah umur, peran orang tua dan keluarga sangat penting. 

Orang tua harus memastikan bahwa anak-anak mereka merasa aman dan dilindungi di rumah, serta memastikan bahwa anak-anak mereka mengetahui apa yang harus dilakukan jika mereka merasa tidak aman.

Penulis: Silva Ihza Putri Mahendriana ( Mahasiswa Prodi PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya )

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow