Faktor Pro dan Kontra Masyarakat, Penjajahan Zionis Yahudi terhadap Palestina

Dec 14, 2023 - 17:12
Dec 14, 2023 - 17:37
Faktor Pro dan Kontra Masyarakat, Penjajahan Zionis Yahudi terhadap Palestina

“Sesungguhnya Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.”

Kita semua pasti setuju dengan kalimat di atas bahwa penjajahan di atas bumi ini harus dihapuskan. Penjajah adalah orang yang merebut suatu wilayah yang bukan miliknya, sama seperti di Indonesia dulu pernah dijajah oleh Belanda dan Jepang.

Nah, sudah lama sejak tanggal 07 Oktober 2023 saat penyerangan Zionis Yahudi dengan Pasukan Hamas Palestina. Kita tentu melihat apa yang terjadi kepada saudara Muslim kita Palestina khususnya di Gaza, bukan?

Pengeboman yang dilakukan oleh Zionis Yahudi di Gaza menewaskan ribuan nyawa dari orang tua, wanita, anak-anak bahkan yang masih bayi menjadi korban penyerangan Zionis Yahudi.

 Banyak yang mengatakan bahwa Zionis Yahudi dengan Palestina sedang berperang, saling melakukan penyerangan dengan menggunakan rudal. 

Tapi, banyak mata dunia melihatnya bahwa itu bukanlah peperangan karena Zionis Yahudi melakukan pengeboman di tempat-tempat yang telah melanggar kode etik peperangan, seperti; Rumah Sakit, Masjid-masjid, gereja, sekolahan, tempat pengungsian dan sebagainya.

Yang dilakukan Zionis Yahudi sudah sangat jelas bahwa mereka melakukan pembantaian atau genosida. Mereka adalah Penjajah yang ingin merebut tanah Palestina. Mereka juga menangkap anak-anak untuk dijadikan tawanan bahkan ada juga yang langsung ditembak hingga syahid.

Meskipun dunia sudah membuka mata apa yang terjadi di Palestina, hal itu ternyata masih menjadi pro dan kontra dalam masyarakat khususnya di Indonesia. 

Banyak yang mendukung Palestina namun tidak sedikit juga yang pro kepada Zionis Yahudi.
 
Hal itu terbukti dalam sebuah aksi damai bela Palestina oleh umat Islam di Bitung telah menelan satu korban jiwa dari pihak penggelar aksi damai. Menurut informasi, korban tewas lantaran sempat dikeroyok oleh massa ormas adat pasukan Manguni Makasiouw.

Padahal Aksi Damai tersebut sudah mendapatkan ijin dari kepolisian akan tetapi Pasukan Manguni mengatakan bahwa aksi bela Palestina itu adalah membantu terorisme di Palestina. 

Hingga ada seorang yang memprovokasi setelah aksi damai selesai dengan membakar bendera Palestina dan Tauhid. 

Kejadian ini dikaitkan dengan adanya peserta aksi yang membawa poster provokatif dengan tulisan ‘Orang Bodoh Pasti Akan Mendukung Israel’. ( www.gelora.co / 26 November 2023)

Dari berita di atas, kita tahu bahwa masyarakat masih ada yang tidak mengerti akar permasalahan yang terjadi antara Zionis Yahudi dengan Palestina. 

Dan bahkan ada yang menganggap jika kita membela hak Palestina sama saja dengan membela terorisme. Ini adalah persepsi yang salah, bagaimana Masyarakat masih belum tahu bahwa hal itu adalah sebuah penjajahan?

Baiklah, ada 3 faktor mengapa Masyarakat masih ada yang pro dan kontra tentang hal tersebut;

Yang pertama, ketidaktahuan Masyarakat apa yang melatarbelakangi penjajahan itu. Dimulai pada hasil rapat Kabinet Inggris 31 Oktober 1917 bahwa Pemerintah Inggris mendukung rencana Zionis Yahudi menjadikan Palestina sebagai tanah air bagi Yahudi.

Mereka menempati dan mengambil tanah warga Palestina secara paksa dan puncaknya pada tanggal 29 November 1947, Amerika melalui PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengumumkan pendirian Negara Zionis Yahudi di Wilayah Palestina. 

Sehingga, sejak saat itu wilayah Palestina terbelah menjadi dua yakni Zionis Yahudi yang mendapatkan 55% tanah wilayah dan sisanya untuk penduduk Asli Palestina.

Dari Sejarah itu, sudah jelas bahwa Zionis Yahudi memang melakukan penjajahan terhadap warga Palestina. Dan ingat semboyan di atas, penjajahan di atas bumi ini harus dihapuskan.

Kedua, Masyarakat yang tidak memiliki akidah Islam yang benar. Kita semua tahu, di Indonesia mayoritas masyarakatnya adalah Muslim. 

Meskipun begitu, banyak Masyarakat yang masih memiliki pemikiran sekuler atau memisahkan agama dari kehidupan. 

Jadi, mereka tidak paham bahwa sebagai seorang Muslim jika melihat saudara sesama Muslim terluka maka akan turut ikut sakit. Karena Umat Islam itu bersaudara dan bagaikan satu tubuh, jika satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuh akan merasakan sakit juga.

Hal itu tertera dalam sebuah hadits, dari An-Nu'man bin Bisyir dia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685)

Nah, dari hadits tersebut kita hendaknya membantu saudara Muslim kita di Palestina. Jadi, dengan melakukan aksi damai bela Palestina itu membuktikan kepada Allah swt bahwa kita tidak tinggal diam melihat saudara Muslim kita di Palestina dijajah oleh para Zionis Yahudi. 

Akan tetapi, kita juga turut menyuarakan untuk membuka mata, hati, dan pikiran Masyarakat yang belum paham tentang Penjajahan yang dilakukan Zionis Yahudi terhadap Palestina.

Ketiga, abainya peran negara dalam memahamkan Masyarakat tentang Penjajahan di Palestina. Sebenarnya, hal ini tidak jauh dari peran negara di negeri ini untuk menyatukan perasaan dan pemikiran Masyarakat. 

Apalagi, saat ini sistem yang dipakai adalah sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Negara yang menciptakan seseorang yang individualis dan materialistis membuat masyarakat hanya mengejar kesenangan duniawi tanpa memikirkan akhirat.

 Negara juga mengijinkan hak berekspresi dan berpendapat, jadi segala apapun yang tidak sesuai keinginannya boleh berpendapat tanpa melihat syari’at Islam.

Nah, karena sistem yang diemban saat ini adalah sekuler maka Masyarakat juga pasti jauh sekali dengan pemahaman agama. 

Berbeda dengan Islam yang memiliki aturan dalam segala aspek kehidupan. Islam juga pernah berjaya selama 1400 tahun dan sejarah sudah membuktikan banyak penemuan-penemuan di dunia itu adalah seorang Muslim. Islam telah mencetak generasi yang cerdas, berilmu, dan bertakwa.

Islam juga memiliki seorang Pemimpin yang disebut Khalifah dan peran Khalifah adalah mengayomi rakyat dengan memenuhi kebutuhan, menjaga keamanan dan melindungi rakyatnya.

Jadi, jika Masyarakat mau menerapkan Syari’at Islam maka tidak akan ada yang pro dan kontra terhadap Zionis Yahudi dengan Palestina. Khalifah pasti juga akan menolong Umat Muslim yang dijajah oleh Zionis Yahudi. Sama seperti halnya Khalifah Umar bin Khattab yang dulu pernah membebaskan Yerusalem dan Palestina dari cengkeraman Romawi.

Wallahuallam

Oleh: Nur Hikmah (Komunitas Remaja Move On Karawang)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow