Bullying oleh Anak SD, Apa Penyebab dan Solusinya?

Jun 3, 2023 - 03:07
Bullying oleh Anak SD, Apa Penyebab dan Solusinya?

OPINI, INILAHTASIK.COM | Bullying, kata ini sudah tidak terdengar asing di telinga masyarakat. Bullying atau perundungan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Ada beberapa contoh tindakan perundungan antara lain; memukul, memaki, meludahi, menghina, dan lainnya. Dan tidak jarang tindakan bullying atau perundungan hingga menewaskan orang lain. 

Bullying dari waktu ke waktu semakin marak bahkan di sekolah dasar, makin sadis dan juga bengis. Contohnya saja, beberapa hari yang lalu disebuah penggalan media kabar ( www.kompas.com 20/05/2023) memberitakan bahwa ada seorang bocah kelas 2 disalah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), meninggal dunia akibat dikeroyok oleh kakak kelasnya pada Senin (15/05/2023).

Teringat dengan kasus yang sama yang terjadi tahun lalu, seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kotamobagu, Sulawesi Utara berinisial BT (13), diduga tewas setelah dianiaya temanya. Korban tewas pada hari Minggu (12/6/2022). Friska Cristy Mangkat, ibu BT mengatakan, sebelum anaknya meninggal, korban sempat bercerita bahwa dia dipukuli temannya dengan mata ditutup di sekolah. (www.kompas.com 16/06/2022)

Miris, bukan? 

Berita yang mengiris hati, seorang anak sekolah dasar melakukan tindakan bullying hingga menewaskan adik kelasnya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Bahkan kejadian pembullyan seperti contoh di atas meningkat setiap tahunnya. Dan itu terjadi kebanyakan di kalangan anak sekolah. Yang seharusnya mereka belajar tekun di sekolah untuk menggapai cita-citanya kini malah kesana-kemari melakukan aksi pembullyan kepada orang lain bahkan kepada teman sekolahnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Ada beberapa faktor penyebab Bullying;

Yang pertama, sistem Pendidikan atau kurikulum yang dipakai saat ini hanya berorientasi pada nilai akademik. Nilai agamanya nihil, padahal ilmu agama sangat penting untuk ditanamkan kepada anak dan remaja. 

Yang kedua, adalah Keluarga, karena sistem saat ini yang digunakan adalah sistem sekuler membuat para orang tua mendidik anak-anaknya tidak dengan standar agama. Sehingga yang terjadi anak tumbuh dengan anti sosial, pemarah, dan miskin empati.

Yang ketiga, tontonan yang sering dikonsumsi. Di era digital saat ini berbagai tontonan sumber inspirasi kekerasan mudah diakses oleh masyarakat dan tersebar luas tanpa ada pengawasan dari negara.

Dari beberapa faktor penyebab Bullying di atas, kita ketahui bahwa sistem yang digunakan saat ini adalah sistem sekuler atau memisahkan agama dari kehidupan. 

Dan sistem saat ini belum mampu untuk mencegah aksi Bullying dalam masyarakat sehingga wajar saja hal tersebut dapat terjadi.

Berbeda dengan sistem Islam atau biasa disebut dengan sistem Khilafah. Sistem ini menggunakan aturan yang bukan dibuat oleh manusia akan tetapi langsung dibuat oleh Sang Pencipta, Allah swt.

Dalam sistem Islam sendiri, landasan setiap perbuatan adalah keimanan dan hukum syari'at. Bullying yang di dalamnya adalah tindakan merendahkan, berperilaku jahat, dan tindakan sadis kepada orang lain didalam sistem Islam hal itu adalah perbuatan dosa.

Hal itu tercantum dalam QS. Al Hujurat ayat 11, yang artinya:

"Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

Didalam sistem Islam juga memerintahkan keluarga sebagai benteng pertama untuk mendidik dan membentuk karakter anak sesuai syari'at Islam. Orang tua harus menjadi teladan dalam berkata dan bersikap karena tidak jarang kasus bullying dipicu karena melihat aksi kekerasan dalam keluarga.

Jika didalam keluarga, orang tua sudah menjalankan perannya sesuai dengan syari'at maka di dalam masyarakat juga diperintahkan dalam amar ma'ruf nahi munkar. Masyarakat berkewajiban untuk saling menasihati, mengajak dalam kebaikan dan mencegah tindakan tercela. 

Masyarakat tidak diperbolehkan abai terhadap permasalahan sekitar sehingga semua pelanggaran syari'at mudah dideteksi dan akan langsung diatasi oleh pihak berwenang.

Didalam sistem Islam akan menerapkan sistem Pendidikan yang berbasis akidah Islam sehingga terbentuk generasi yang memiliki kepribadian Islam.

Tidak hanya itu, negara juga akan membatasi konten media yang ditayangkan seperti adegan kekerasan, pembunuhan tanpa haq akan dilarang. Konten yang diperbolehkan dalam sistem Islam adalah konten yang meningkatkan keimanan kepada Allah, meningkatkan kewibawaan Islam dikancah nasional maupun internasional sebagai sarana propaganda agar dakwah Islam semakin meluas.

Jika, di dalam keluarga peran keluarga sudah sesuai syari'at Islam, masyarakat melakukan amar ma'ruf nahi munkar, sistem Pendidikan juga menggunakan sistem Islam dan negara membatasi konten media yang ditayangkan. Maka aksi Bullying tidak akan terjadi dalam masyarakat.

Hanya saja, hal itu bisa terjadi dalam sistem Islam. Maka sudah sudah seharusnya sistem Islam digunakan dalam kehidupan ini untuk menyelesaikan permasalahan umat. Wallahuallam

Penulis: Nur Hikmah (Komunitas Remaja Move On Karawang)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow