Batasi Penggunaan Kimia pada Produk Makanan Ringan, 250 UMKM di Kab. Tasik Diberi Penyuluhan

INILAHTASIK.COM | Kian maraknya produk makanan ringan hasil olahan produsen rumahan. Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya mengambil langkah cepat dalam upaya mengawasi produk yang di hasilkan oleh para pelaku UMKM di Kab. Tasikmalaya, dengan memberikan pelatihan dan penyuluhan bagi para pengusaha UMKM.
"Saat ini kita sedang melaksanakan kegiatan pelatihan dan penyuluhan tentang produk makanan ringan kepada ratusan pengusaha makanan ringan rumahan," kata H Epi Edwar Lutfi SKM, MKM, Kepala Bidang Produk Makanan Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya, saat di temui disela kegiatan yang dilaksanakan di salah satu hotel, Selasa 30 Juli 2024.
Menurutnya, pelatihan ini penting dilaksanakan, pasalnya para produsen makan ringan rumahan tak menutup kemungkinan dalam proses pembuatannya ada yang menggunakan bahan kimia.
"Penggunaan bahan kimia dalam proses pembuatan makanan ringan, sebetulnya sah sah saja selama bahan kimia tersebut telah terekomendasikan dan memang di peruntukan untuk tambahan bakan pengolahan makanan tersebut" katanya.
Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, H Yusuf Rifai menambahkan, kegiatan pelatihan dan penyuluhan ini diikuti oleh 250 pengusaha produk makanan ringan rumahan dari beberapa kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya, para pelaku usaha makan ringan penting untuk mengikuti kegiatan ini. Berdasarkan peraturan, setiap pelaku UMKM yang bergerak dalam bidang pangan industri rumah tangga, wajib memenuhi komitmen perizinan edar pangan industri rumah tangga.
"Bagi yang telah mengikuti dan lulus ujian akan mendapat sertifikat PKP atau sertifikat penyuluhan keamanan pangan yang di keluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya," kata Yusuf.
Ia menambahkan, piagam tersebut, nantinya akan menjadi salah satu syarat untuk bisa mendapatkan SPP IRT
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dari sisi keamanan dan kesehatan produk," ujar Asep Rudi, salah satu peserta pelatihan dan penyuluhan.
"Sebelum sebelumnya kita produksi secara tradisional, begitu pun dalam hal pengemasan dan penyajiannya. Setelah kami mengikuti penyuluhan ini, In Syaa Allah akan kita terapkan, dengan harapan produk olahan yang kita produksi akan lebih baik," tuturnya.
What's Your Reaction?






