SK Kepengurusan Baru KONI Kota Tasikmalaya Tak Kunjung Terbit, Cabor Terancam Tak Ikut Porprov

INILAHTASIK.COM | Pasca terpilih menjadi Ketua pada Musyawarah Olahraga Kota Komite Olahraga Nasional Indonesia (Musorkot KONI) Kota Tasikmalaya, 9 Januari 2025 lalu, hingga kini kepengurusan baru dibawah kepemimpinan Anton Suherlan belum mendapat kepastian dari KONI Jawa Barat.
Akibatnya, nasib Cabang Olahraga (Cabor) yang ada di Kota Tasikmalaya terancam tak bisa mengikuti perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan digelar tahun 2026 mendatang.
Hingga kini KONI Kota Tasik belum menyampaikan usulan anggaran 2026, sebab terkendala Surat Keputusan (SK) Kepengurusan KONI yang baru, yang tak kunjung dikeluarkan oleh KONI Jawa Barat.
Ketua KONI Kota Tasikmalaya terpilih, Anton Suherlan menyampaikan bahwa sesuai hasil musyawarah yang digelar beberapa waktu lalu sudah jelas hasilnya, dimana ia terpilih sebagai Ketua KONI yang baru, dan turut di saksikan oleh pengurus KONI Jawa Barat, serta seluruh pemilik hak suara.
"Saat Musorkot tidak ada pihak yang mencoba menggagalkan hasil musyawarah, namun dua hari setelah itu ada gugatan. Satu minggu setelah itu, saya datang ke KONI Jawa Barat, sesuai intruksi bahwa saya harus datang, dan diselesaikan di pemerintahan," kata Anton
Setelah itu, lanjut dia, sesuai arahan dirinya menemui PJ Wali Kota Tasikmalaya pada saat itu guna meminta saran dan pendapat, sehingga ia diminta untuk bisa merangkul calon Ketua KONI lain.
Ia menyebut, upaya itu sudah dilakukan, pihaknya mencoba merangkul semua kontestan yang ikut pada musyawarah lalu. Akan tetapi ada salah satu kontestan yang menginginkan untuk dilakukan pemilihan putaran kedua atau pemilihan ulang, sebab hasil musyawarah lalu dinilai tak sesuai dengan aturan organisasi.
"Saya terus berupaya, karena yang paling penting itu jangan sampai cabor menjadi korban. Sebab 28 Februari 2025, merupakan hari terkakhir untuk melakukan input SIPD, sebagai bahan acuan usulan 2026. Kalau sampai tidak di input, maka KONI tidak akan mendapatkan alokasi anggaran di 2026," tutur Anton.
Pihaknya mendesak para pihak untuk memberikan solusi kaitan dengan hal tersebut, jangan sampai cabor yang jadi korban.
"2026 mendatang akan ada hajat besar Pekan Olahraga Provinsi. Jika ini tidak diajukan, nanti tidak akan ada support anggaran untuk menghadapi porprov," tandasnya.
What's Your Reaction?






