Sikapi Harga Beras, Satgas Pangan Kab. Tasikmalaya Sidak ke Pasar Singaparna

Feb 21, 2024 - 20:22
Sikapi Harga Beras, Satgas Pangan Kab. Tasikmalaya Sidak ke Pasar Singaparna
Tim Satgas Pangan Kabupaten Tasikmalaya Sidak Beras di Pasar Tradisional Singaparna dan Swalayan, Rabu (21/2/24).

INILAHTASIK.COM | Satgas pangan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dari unsur Kepolisian, Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, serta perwakilan Bulog, menggelar insfeksi mendadak ke Pasar Tradisional Singaparna, toko Swalayan, hingga Gudang Bulog, Rabu 21 Februari 2024.

"Menyikapi kenaikan harga beras belakangan ini, kami Satgas Pangan Kabupaten Tasikmalaya menggelar insfeksi mendadak ke pasar tradisional, swalayan hingga gudang Bulog," kata AKP Ridwan Budiarta, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, kepada wartawan di lokasi, Rabu 21 Februari 2024.

Di Pasar Tradisional Singaparna, petugas mendapati mayoritas harga beras alami kenaikan. Harga beras medium dan premium tembus Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per kilogram. Meski demikian, ketersediaan beras di pasar tradisional masih memadai.

"Memang ada kenaikan harga beras, tapi tidak terlalu signifikan, naiknya berkisar 200 sampai 300 rupiah. Dibalik kenaikan harga, kami pastikan stock beras di pasaran aman. Penting sekali kami memastikan ketersediaan beras ini," tuturnya.

Kondisi berbeda terjadi di sejumlah toko swalayan. Beras tidak lagi tersedia akibat minim pasokan.

"Dibeberapa swalayan ada yang nggak jual beras, tapi beberapa swalayan lainnya juga ada yang menyediakan beras," kata Ridwan.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengklaim stock beras masih mencukupi. Meski panen baru dimulai bulan Maret mendatang. Namun data pemerintah, ketersediaan beras justru alami surplus.

Guna menekan harga beras di pasaran, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berencana menggelar operasi pasar di sejumlah kecamatan mulai Kamis 22 Februari 2024.

"Harganya memang naik, tapi kami pastikan ketersediaan beras aman. Untuk bulan puasa juga aman. Kita akan operasi pasar murah dibeberapa kecamatan mulai Kamis (22/2/24)," ucap Nina Rohmawati, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan, UMKM dan Perindusreian Kabupaten Tasikmalaya.

Sementara itu, para pedagang mengaku kenaikan harga beras imbas pasokan dari petani berkurang. Disisi lain, pedagang mengaku beras dari bulog tidak masuk pasar. Alhasil, harga beras sulit diturunkan pedagang.

"Susah pak pasokan berasnya, lihat aja di lapak saya, cuma segini. Para petani juga belum panen, kita juga nggak pernah terima ada yang jual beras bulog," ucap Kokom, Pedagang Beras.

Masyarakat berharap harga beras bisa segera stabil. Terlebih, bulan suci Ramadhan hanya tinggal beberapa pekan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow