Sempat Jadi Kiblat Musik Religi Rebana, LASQI Kota Tasik Siap Mengulang Sejarah
INILAHTASIK.COM | Ketua harian Dewan Pimpinan Wilayah LASQI Jawa Barat, resmi melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Seni dan Qosidah Indonesia Nusantara Jaya 1970 (LASQI-NJ 1970) Kota Tasikmalaya, masa bakti 2024-2029, di Graha BKPRMI Kota Tasik, Jalan Letjen Mashudi, Rabu 13 Mei 2024.
Ketua Umum LASQI Kota Tasikmalaya, Drs H Dadang Sukanda menuturkan bahwa keberadaan LASQI di Kota Tasikmalaya sudah berdiri cukup lama, bahkan sudah beberapa kali pergantian pengurus, terakhir masa bakti 2018-2022, dan sekarang terbentuk kembali kepengurusan baru masa bakti 2024-2029.
Berbicara sejarah, kata H Dadang, Tasikmalaya ini dulu sebagai kiblat musik religi seperti rebana. Salah satu nyanyiannya yang cukup populer saat itu, Abdi Rombongan Tagoni ti Awipari (Kami rombongan Tagoni dari Awipari-red).
Kemudian, lanjut ia, ada qosidah Almanar, itu juga sama, awalnya dari kelompok rebana. Bahkan Almanar ini menjadi trendsetter musik religi qosidah, tidak hanya di lokal Tasikmalaya, bahkan nasional.
"Seni musik qosidah rebana Tasikmalaya ini miliki ciri khas tersendiri. Kita akan angkat kembali tabuhan khas tersebut, sehingga kembali menjadi trendsetter musik religi rebana di Indonesia," ujar H Dadang.
Ia menyebut, keberadaan LASQI tidak hanya membina seni qosidah, tapi juga seni musik religi lainnya, seperti hadroh, marawis, nasyid, gambus, dan seni musik islami lainnya.
Untuk kembali mengangkat seni musik religi di kota santri, pihaknya menargetkan LASQI terbentuk di tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT RW.
What's Your Reaction?