Saksikan! Kibar Budaya Jilid 8, Konsep Baru Seni dan Budaya yang Sajikan Kolaborasi Antar Rumpun

INILAHTASIK.COM | Setiap tahun, Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) telah menjadi garda terdepan dalam mempromosikan warisan seni dan budaya yang kaya di kota ini.

Tahun 2023 bukanlah pengecualian, dengan penyelenggaraan "Kibar Budaya Jilid 8", sebuah acara tahunan yang telah menjadi sorotan di kalender budaya kota. Program ini bertujuan untuk menghadirkan pertunjukan seni yang memukau kepada masyarakat serta mendorong partisipasi luas dalam kegiatan budaya.

Dalam pelaksanaan Kibar Budaya Jilid 8 tahun ini, DKKT memperkenalkan konsep yang segar dan inovatif.

Wakil Ketua I, Hendra J. Rustandi, menjelaskan bahwa hasil dari rapat kerja bersama adalah pembagian acara menjadi tiga segmen yang masing-masing mewakili berbagai aspek seni tradisional, kontemporer, dan modern.

"Segmen ini memiliki tujuan tidak hanya untuk menyajikan seni dari masing-masing rumpun, tetapi juga untuk menggabungkannya menjadi tema-tema yang menginspirasi," ungkapnya.

Tiga segmen yang diusung adalah Tradisi, Kontemporer, dan Modern. Segmen Tradisi mempertunjukkan seni dari rumpun karawitan, padalangan, dan tari. Segmen Kontemporer menghadirkan seni dari rumpun pertunjukan rakyat, religi, dan tata busana. Sedangkan Segmen Modern akan menampilkan seni dari rumpun musik, teater, film, dan seni rupa.

Dalam konsep ini, DKKT tidak hanya sekadar menghadirkan pertunjukan dari berbagai rumpun seni, tetapi juga membangun tema-tema yang lebih besar seperti Tata Kota, Identitas Kota, dan Lingkungan Kota.

Pelaksanaan Kibar Budaya Jilid 8 dimulai dengan gelaran pertama di Lapangan Sukawargi RW09, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Acara ini diadakan selama dua hari pada tanggal 25-26 Agustus 2023.

"Hari ini kegiatannya oleh warga RW 09 masih dalam rangka memperingati hari kemerdekaan dan besok kita akan mulai dari pagi yang Insyaallah di buka oleh Pj Wali Kota Tasikmalaya," tuturnya.

Segmen pertama yang disajikan adalah Tradisi dengan tema Lingkungan Kota. Konsep ini bertujuan untuk mengaitkan seni dan budaya dengan isu-isu lingkungan yang menjadi perhatian global.

"Kibar Budaya Jilid 8 tidak hanya tentang pertunjukan seni semata. DKKT juga berusaha untuk menggali potensi masyarakat setempat dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk terlibat secara aktif dalam acara ini," terangnya.

Ini menciptakan ikatan yang lebih kuat antara acara budaya dan masyarakat, memperkaya pengalaman serta meningkatkan rasa memiliki terhadap warisan seni dan budaya kota.

Dengan adanya Kibar Budaya Jilid 8 ini, DKKT mengukuhkan peran pentingnya dalam melestarikan, mengembangkan, dan menghargai warisan seni dan budaya di Kota Tasikmalaya.

Melalui konsep baru ini, acara ini bukan hanya menjadi wadah untuk menikmati keindahan seni, tetapi juga untuk membangun pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai budaya dan lingkungan, serta mendorong partisipasi aktif dalam menjaga kekayaan ini untuk generasi mendatang.

Adapun pertunjukan yang akan disuguhkan diantaranya: Karnaval Budaya, Egrang Badut Sulawak, Calung, Parade Qosidah Nasyid dan Hadroh, Nada dan Dakwah, Longser, Kreasi Seni Warga RW09, Santunan Yatim dan Jompo, Cek kesehatan gratis, Jalan santai, Stand bazzar dan kuliner.