Ribuan Anak Stunting dan Beresiko Stunting di Kota Tasik Dapat Orang Tua Asuh

Feb 11, 2023 - 16:30
Feb 11, 2023 - 17:19
Ribuan Anak Stunting dan Beresiko Stunting di Kota Tasik Dapat Orang Tua Asuh

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Sebanyak 13.000 anak penderita stunting dan beresiko stunting di Kota Tasikmalaya kini mendapat orang tua asuh. Hal itu setelah Pemkot membuat program orang tua asuh anak stunting untuk mengurangi angka kasus stunting di Kota Tasikmalaya.

Melalui program yang digagas PJ Wali Kota Cheka Virgowansyah tersebut, setiap Organisasi Perangkat Dinas (OPD) di Kota Tasikmalaya harus menjadi orang tua asuh stunting. Tak hanya OPD Pj wali kota juga minta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Tasikmalaya untuk menjadi orang tua asuh stunting.

Hal itu seperti dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat usai kegiatan Musrenbang Sektoral Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Kamis 09 Februari 2023.

Pj Wali Kota juga mengintruksikan agar pihaknya dapat mengajak stakeholder lainnya baik itu pengusaha swasta maupun institusi perusahaan yang ada di Kota Tasik supaya turut mensuport program orang tua asuh penderita stunting.

"Alhamdulillah dapat kabar bagus, bahwa seluruh anggota DPRD Kota Tasik juga siap menjadi orang tua asuh stunting," ujarnya.

Lebih lanjut Uus menjelaskan, kriteria anak yang bisa menjadi anak asuh stunting, pertama adalah anak yang sudah menderita stunting, kedua anak yang punya potensi atau beresiko stunting.

"Harapannya si setiap anak mendapatkan orang tua asuh agar jangan masuk ke kiteria stunting mulai dari usia balita hingga remaja," ucapnya.

Menurutnya, dukungan dari Pemkota Tasikmalaya melalui program orang tua asuh yang digagas langsung PJ wali kota pengaruhnya sangat luar biasa. Dengan menggerakan program orang tua asuh, hasilnya sudah dirasakan dan angka kasus stunting alami penurunan.

"Berdasarkan Survei Status Giji Indonesia (SSGI) angka kasus stunting di Kota Tasik dalam kurun waktu satu tahun terakhir terjadi penurunan yang cukup bagus dimana dari angka 24 persen menjadi diangka 22,04 persen. Target penurunannya di tahun 2024 paling tidak ada di angka 16 persen," kata Uus.

Namun demikian, lanjutnya, untuk terus menurunkan angka kasus stunting di Kota Tasik perlu partisipasi masyarakat dalam rangka menjaga pola hidup sehat dan menjaga kesehatan lingkungan. Karena lingkungan dan pola hidup sehat masyarakat menjadi faktor pendukung skala prioritas kesehatan, termasuk menurunkan angka stunting.

Selain upaya diatas, kata Uus, pemkot juga akan menurunkan 1.100 mahasiswa IPDN dalam rangka penguatan untuk Up Dating data stunting di Kota Tasik. Tujuannya guna memaksimalkan dari aspek data dan aspek pemantauan sejauh mana gerakan yang sudah di implementasikan saat ini mampu berdaya guna dan berhasil guna.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Dede Muharam mengatakan pihaknya sangat mendukung

gerakan Pemkot yang digagas Pj Wali Kota dalam penanganan kasus stunting di Kota Tasik melalui program orang tua asuh untuk anak stunting. 

"Saya kira ini program yang sangat bagus. Bahkan saya pun sudah berbicara dengan Pj, bahwa kami pun dari DPRD tidak mau ketinggalan untuk menjadi bapak asuh," ujar Dede.

"Mudah-mudahan kedepan, bersama sama, berkolaborasi dengan pemerintah untuk bisa lebih melayani masyarakat dalam hal kesehatan, lebih baik dan lebih masif," tambahnya. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow