Marak Kasus Kekerasan Anak Dibawah Umur, PW PII Jabar Minta Pemprov Fokus dan Serius

May 4, 2024 - 10:10
Marak Kasus Kekerasan Anak Dibawah Umur, PW PII Jabar Minta Pemprov Fokus dan Serius
Tangkapan layar video, diduga aksi perundungan anak dibawah umur, di Kota Bandung yang viral di media sosial pada akhir bulan April 2024.

INILAHTASIK.COM | Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII) Jawa Barat meminta DP3AKB dan KPAID Jawa Barat untuk gencar melakukan langkah preventif dalam mencegah perundungan dan kekerasan terhadap anak.

PW PII Jabar menyoroti aksi perendungan yang viral di media sosial TikTok, bahkan di siarkan secara langsung atau live streaming, dimana kejadian tersebut dilakukan oleh anak dibawah umur.

Berdasarkan informasi, aksi tersebut terjadi di Mekarwangi Kota Bandung. Dalam video yang beredar, terlihat dua pelaku melakukan aksi bullying atau perundungan.

Bahkan, salah satu pelaku mengancam menusuk korban menggunakan senjata tajam. Sementara temannya memukul korban menggunakan botol di bagian kepala hingga korban menangis histeris.

Seorang terduga pelaku perundungan dalam video tersebut, mengaku sebagai keponakan jendral, bahkan ia tak takut berurusan dengan hukum dan siap jika di penjara.

Data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat mencatat, kasus kekerasan yang terjadi di Kota Bandung jumlahnya lebih banyak, di banding kabupaten/kota lain di Jawa Barat.

Ketua III Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pelajar PW PII Jawa Barat, Atqiya Fadhil Rahman mengatakan, persoalan ini harus mendapat perhatian dan penanganan serius oleh instansi terkait, mengingat tren kekerasan di Jawa Barat terutama di Kota Bandung dari tahun 2018 hingga 2022 angkanya terus alami kenaikan, hingga mencapai 1.919 kasus, baik terjadi di sekolah, fasilitas umum dan rumah tangga.

"Kami mendorong pemprov Jabar melalui Dinas Perberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), agar fokus dan serius menangani permasalahan kekerasan terhadap anak dibawah umur, dengan membuat langkah dan strategi konkrit dalam menanganinya, jika perlu bentuk tim khusus untuk menyelesaikan permasalahan ini," kata Atqiya, kepada wartawan, Sabtu 4 Mei 2024.

Ketua IV Bidang Komunikasi Umat PW PII Jabar, M Fiki Farhan menambahkan, pembiasaan untuk tidak melakukan kekerasan, semestinya harus di tanamkan pada anak-anak sejak dini supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.

Pihak meminta instansi terkait yang fokus pada isu kekerasan pada anak dan perempuan, untuk segera melakukan upaya pencegahan dengan cara memberikan pendidikan karakter kepada anak, terutama di sekolah.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow